Kabar24.com, BANGKA TENGAH - Perayaan Gerhana Matahari Total (GMT) di Pantai Desa Terentang Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah diramaikan dengan atraksi bermain bola api. Permainan adat masyarakat Bangka tersebut sebelumnya hanya dimainkan untuk mengusir hantu Pulong, hantu berbentuk kepala terbang yang terbakar api.
"Permainan sepak bola api menjadi salah satu rangkaian kegiatan GMT di Bangka Tengah. Ini sengaja kita tampilkan karena permainan adat penduduk Bangka. Dulu ini dilakukan untuk mengusir hantu Pulong yang suka muncul di hutan saat malam hari dan mengganggu penduduk," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangka Tengah Zaidi, Rabu (9/3/2016).
Menurut Zaidi, hantu Pulong ini dulu selalu membuat takut penduduk Bangka karena kemunculannya akan membuat penduduk kepanasan, menimbulkan penyakit aneh dan dipercaya bisa membunuh.
"Untuk mengusir makhluk halus tersebut, penduduk memainkan bola api yang terbuat dari buah kelapa untuk mengilustrasikan hantu Pulong lalu menendangnya beramai-ramai. Hal itu dipercaya akan membuat hantu Pulong pergi dari lokasi yang dekat dengan manusia," ujar dia.
Permainan adat ini, kata Zaidi, akan dimainkan malam sebelum GMT terjadi. Sejauh ini pihaknya sudah menyiapkan berbagai peralatan dan arena permainan bola api tersebut.
"Ada 1001 bola api yang akan dimainkan dari buah kelapa sudah dipersiapkan untuk direndam bersama campuran minyak tanah, solar dan bensin," ujar dia.
Zaidi mengatakan penduduk biasa memainkan permainan tersebut. Pihak panitia akan menyiapkan air jeruk langir (Jeruk khas Bangka) sebagai syarat agar masyarakat tidak terluka.
"Air jeruk langir dan bola api itu nanti akan dibacakan mantra-mantra oleh dukun kampung. Jadi siapapun bisa ikut bermain. Dulu saat Sail Indonesia di Pulau Ketawai, turis asing juga ikut bermain," ujar dia.
Zaidi mengharapkan pagelaran permainan tradisional tersebut akan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Babel. Meski ada mitos sebagai pengusir hantu Pulong, tapi daya tarik wisata lebih dikedepankan bagi wisatawan.