Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korut Berusaha Meretas Sistem Kereta Api Korsel

Korea Utara berusaha meretas sistem kendali angkutan kereta api Korea Selatan melalui akun surat elektronik karyawan perusahaan kereta api, kata badan intelijen Korea Selatan, Selasa (8/3/2016).
Presiden Korut Kim Jong Un (tengah)/Reuters-KCNA
Presiden Korut Kim Jong Un (tengah)/Reuters-KCNA

Bisnis.com, SEOUL -  Korea Utara berusaha meretas sistem kendali angkutan kereta api Korea Selatan melalui akun surat elektronik karyawan perusahaan kereta api, kata badan intelijen Korea Selatan, Selasa (8/3/2016).

Korea Selatan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman serangan siber oleh Korea Utara yang melakukan uji coba nuklir pada Januari dan meluncurkan roket jarak jauh bulan lalu sehingga memicu penerapan sanksi baru oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Sebelum ini Korea Selatan juga menyalahkan Korut atas serangan siber pada operator pembangkit nuklir, namun pihak Korut menyangkal tuduhan tersebut.

Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) dalam suatu pernyataan mengatakan berhasil menghadang upaya peretasan terhadap karyawan kereta api dan menutup akun surat elektronik yang bersangkutan.

NIS mengeluarkan pernyataan setelah rapat darurat dengan badan-badan pemerintah lainnya mengenai ancaman serangan siber oleh Utara.

Badan tersebut melacak adanya upaya peretasan oleh pihak Utara melalui karyawan pada dua wilayah jaringan kereta pada tahun ini, demikian badan intel menuturkan.

"Langkah tersebut merupakan suatu persiapan untuk teror siber terhadap sistem kendali angkutan kereta," kata badan tersebut.

Seorang petugas NIS yang berhasil dihubungi melalui telepon menampik untuk memberi komentar.

Korea Utara sudah bertahun-tahun membangun kemampuan untuk mengganggu sistem komputer yang mengendalikan pelayanan umum seperti telekomunikasi dan perangkat lain, menurut pengakuan dari seorang pelarian dari Utara.

Amerika Serikat menuduh Korea Utara melakukan serangan siber terhadap Sonny Pictures pada 2014 yang menyebabkan perusahaan itu menunda peluncuran film fiksi kisah komedi mengenai pembunuhan terhadap pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un.

Korea Utara juga membantah tuduhan tersebut.

Pada 2013, Korea Selatan juga menuduh Utara melakukan serangan siber yang melumpuhkan sistem komputer Selatan pada saat Korsel dan AS melakukan latihan militer bersama dalam skala besar yang oleh Utara dicela sebagai "gerakan perang nuklir" sehingga menanggapinya dengan pertahanan militer mati-matian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper