Kabar24.com, BEIJING -- "Kelembutan mengatasi kekerasan dan Kelunakan mengatasi kekakuan," setidaknya begitulah ungkapan filsuf Cina Lao Tzu sekitar 2.500 tahun yang lalu. Tampaknya para pemimpin Cina telah menerapkan pepatah tersebut dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan PDB pada 2016 di kisaran 6,5% -- 7% daripada menyebut secara spesifik angka tertentu.
Hal ini menandakan pemerintah Cina menerapkan lebih banyak fleksibilitas dalam pengelolaan ekonomi, membuat ruang untuk reformasi struktural dalam mewujudkan pertumbuhan jangka panjang.
Ini adalah pertama kalinya Cina menawarkan target pertumbuhan tahunan dalam dua dekade dengan kisaran, dan perubahan itu sendiri adalah luar biasa. Selama tiga dekade terakhir, ekonomi Cina telah menikmati pertumbuhan yang cepat dengan laju yang sering melampaui target PDB resmi.
Tidak ada negara yang bisa mempertahankan pertumbuhan yang cepat selamanya, terutama untuk ekonomi yang besar dan rumit seperti China. Obsesi dengan target pertumbuhan PDB yang tinggi dapat menunda transisi tak terelakkan untuk model yang lebih berkelanjutan.
Dengan menetapkan target PDB yang fleksibel, pemerintah pusat mengirimkan sinyal yang kuat kepada para pejabat lokal bahwa bukan semata angka saja yang harus mereka kejar. Demi mengarahkan perekonomian ke jalur yang lebih berkelanjutan, sistem evaluasi yang lebih dinamis, termasuk standar lingkungan bagi pemerintah daerah, harus ditetapkan.
Namun juga bukan berarti target tidak lagi relevan. Angka 6,5% merupakan panduan untuk tingkat minimum pertumbuhan yang dibutuhkan lima tahun mendatang demi memenuhi tujuan dua kali lipat PDB dan pendapatan per kapita 2010-2020.
Berdasarkan Pantauan Bisnis dari Xinhua Minggu (6/3) angka 7% berati lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan 6,9% yang dicapai pada 2015, dan jika berhasil dicapai akan mampu meningkatkan kepercayaan diri pemerintah.
Dengan target PDB lebih fleksibel, pemerintah daerah dapat lebih fokus pada tugas-tugas sulit yang mereka hadapi. Restrukturisasi industri bisa kembali menambah pengangguran seperti sejak akhir 1990-an, ketika reformasi BUMN di negara itu meninggalkan banyak pengangguran.
Penempatan tenaga kerja kembali bersamaan dengan reformasi struktural akan menjadi tugas utama bagi banyak pejabat daerah, karena pemerintah pusat telah berulang kali mengklaim menjaga tingkat kerja yang stabil harus menjadi prioritas.
Untungnya, dengan sistem kesejahteraan sosial yang jauh lebih maju dan pondasi ekonomi penyakit industri ini dapat diatasi dengan lebih baik dibandingkan pada 1990-an.
Fleksibilitas juga berarti "tangan tak terlihat" bisa memainkan peran lebih besar dalam alokasi sumber daya. Pemerintah harus mengambil kesempatan untuk melepaskan vitalitas di sektor swasta, sementara membiarkan inovasi tanpa campur tangan yang tak perlu.
Ekonomi Cina telah datang ke titik di mana reformasi adalah suatu keharusan untuk mempertahankan kemakmuran jangka panjang negara itu. Dengan menetapkan target PDB fleksibel, pemerintah telah mengambil langkah maju.