Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi Mujiono menyebutkan pembangunan dan pemeliharaan jalan ditargetkan 800 km, dengan fokus pada jalan penghubung antardesa setelah pada tahun sebelumnya fokus ke jalan antarkecamatan. Ruas yang akan dibangun, a.l. jalan lintas timur (JLT), Jalan Gladag-Gambor, dan Jalan Brawijaya.
”Kami juga konsentrasi pada pembangunan jalan menuju sentra perekonomian warga, seperti jalan ke usaha pertanian. Akses menuju tempat pelayanan publik dan fasilitas pendidikan dan kesehatan menjadi pehatian. Selain itu, banyak jalan akan dibangun untuk memperbaiki aksesibilitas menuju tempat wisata, seperti ke kawasan Teluk Hijau,” ujar Mujiono, dikutip dari laman Pemkab Banyuwangi, Jumat (19/2/2016).
Sejumlah jembatan pun akan dibangin, a.l. di Kecamatan Kabat, Pesanggaran, dan Jembatan Glenmore. Jembatan Glenmore akan menjadi jalan alternatif yang menghubungkan Glenmore-Kalibaru atau Genteng-Glenmore lewat arah utara.
Terkait bandara, Mujiono mengatakan tahun ini sudah memasuki tahap penyelesaian. Pemkab akan menyelesaikan terminal kedatangan, keberangkatan, ruang VVIP, ruang tiket, anjungan kantor penerbangan, mushola, hall, restoran, art shop untuk UMKM, dan ruang security.
Selain pembangunan sarana pelayanan publik, Pemkab juga akan mengembangkan infrastruktur penunjang pariwisata. Tahun ini, Pemkab akan memulai penataan Pantai Mustika di Pesanggaran dan pembangunan landscape Grand New Watudodol dengan dana Rp2,25 miliar.
Mujiono menambahkan, revitalisasi pasar tradisional terus dilakukan seiring dengan pelarangan ekspansi pasar modern di Banyuwangi. Pemkab akan membangun terminal dan pasar pariwisata terpadu seluas 1 hektare di daerah Sobo dengan anggaran Rp10 miliar.
"Pembangunan infrastruktur diarahkan pada pemerataan, tetapi tentu bertahap karena Banyuwangi ini kabupaten terluas di Jatim. Selain itu, karena alokasi dana juga diarahkan ke sektor lain, seperti pendidikan, kesehatan, dan pertanian,” ungkap Mujiono.