Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT Asean-AS: Menlu Retno Mengaku Puas Atas Hasil KTT

Pemerintah Indonesia menyatakan puas atas hasil yang dicapai dalam KTT Asean-AS yang berakhir Selasa kemarin.
Menlu Retno LP Marsudi di Kantor Presiden, Rabu (15/4/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Menlu Retno LP Marsudi di Kantor Presiden, Rabu (15/4/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Kabar24.com, HONOLULU - Pemerintah Indonesia menyatakan puas atas hasil yang dicapai dalam KTT Asean-AS yang berakhir Selasa kemarin. 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyatakan rasa puasnya  atas hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-ASEAN pada 15-16 Februari 2016 yang berlangsung di Sunnylands, California, AS.

"Saya puas karena berlangsung baik, terbuka, dan sangat konstruktif," kata Menteri Retno kepada wartawan yang turut serta dalam rombongan Presiden Joko Widodo.

Menteri Retno LP Marsudi menyatakan hal itu dalam penerbangan pesawat kepresidenan Republik Indonesia-1 menuju Honolulu Hawai untuk kembali ke Tanah Air, Kamis (18/2/2016) waktu setempat.

Retno tidak menampik sempat ada perdebatan serius untuk merumuskan Deklarasi Sunnylands dengan 17 prinsip yang akhirnya disepakati bersama antara Amerika Serikat (AS)-Asean.

Ia mengatakan, AS sebagai tuan rumah untuk pertama kalinya dalam forum yang mengundang kepala negara/pemerintah negara-negara anggota Asean menunjukkan komitmennya yang kuat untuk mempererat kemitraan dengan Asean.

Pertemuan itu, kata Retno, juga terbuka dan mengakomodasi usulan komitmen dari negara-negara anggota Asean, termasuk Indonesia.

Terkait dengan seberapa jauh Indonesia mampu mempengaruhi hasil pertemuan, Retno mengatakan hal itu tak perlu diragukan terlebih selama ini Indonesia juga selalu dianggap sebagai leader di Asean dengan populasi penduduk 60 persen dari total penduduk kawasan.

"(Terlihat) dari approach kita diminta untuk menjadi pembicara pertama dalam sesi mengenai counter terorism," ucapnya.

Hal itu, kata dia, berarti bahwa Indonesia dianggap memiliki peran yang penting dan pengalaman yang cukup untuk bisa dibagi.

"Presiden Jokowi menyampaikan pengalaman Indonesia untuk meng-address isu-isu ekstremisme dan terorisme," tuturnya.

Retno mengatakan, umumnya setiap ada pembahasan mengenai terorisme dalam berbagai forum tingkat dunia yang melibatkan Indonesia maka Indonesia selalu diminta untuk memberikan sharing pengalaman.

"Kita selalu diminta bicara untuk share pengalaman, kekuatan kita dalam counter terorism," ujar Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper