Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT ASEAN-AS: Dibuka Obama, Ekonomi Jadi Sorotan, Jokowi Langsung Tampil

Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-AS (ASEAN-US Summit) 15-16 Februari 2016 dibuka oleh Presiden AS Barack Obama di Sunnylands Center & Gardens, Rancho Mirage, California, AS, Senin (15/2/2016) sore atau Selasa (16/2/2016) pagi WIB.
Presiden Joko Widodo dan Presiden Myanmar Thein Sein di KTT Asean ke-27 di Kuala Lumpur Malaysia, Sabtu (21/11/2015)/Reuters
Presiden Joko Widodo dan Presiden Myanmar Thein Sein di KTT Asean ke-27 di Kuala Lumpur Malaysia, Sabtu (21/11/2015)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-AS (ASEAN-US Summit) 15-16 Februari 2016 dibuka oleh Presiden AS Barack Obama di Sunnylands Center & Gardens, Rancho Mirage, California, AS, Senin (15/2/2016) sore atau Selasa (16/2/2016) pagi WIB.

Seusai pidato pembukaan oleh Obama, sesi pembahasan pertama antara Obama dan 10 kepala negara/kepala pemerintahan negara-negara anggota ASEAN adalah persoalan ekonomi.

Ekonomi menjadi pembahasan sesi pertama pada KTT itu sesuai dengan agenda acara yang disampaikan oleh Wakil Penasihat Dewan Keamanan Nasional AS Ben Rhodes dan Direktur Senior Urusan Asia pada Dewan Keamanan Nasional AS Dan Kritenbrink pada "on the record press call" beberapa hari lalu mengenai isu-isu pembahasan KTT ASEAN-AS.

Rhodes menyampaikan bidang ekonomi menjadi pembahasan sesi pertama terutama dalam mempromosikan kemakmuran wilayah ASEAN melalui inovasi dan kewirausahaan.

Antara melaporkan sesi perdana bidang ekonomi itu memang mengusung tema "Promoting an Innovative, Entrepreneurial ASEAN Economic Community" atau "Mempromosikan Inovasi, Kewirausahaan Masyarakat Ekonomi ASEAN".

Pada sesi itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengusung dua isu yang menjadi prioritas yang harus diperhatian oleh AS dan ASEAN yakni terkait ekonomi digital dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Kepala Negara bahkan menyebut KTT ASEAN-AS itu merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memperkokoh kerja sama ekonomi ASEAN dan AS dalam bidang ekonomi.

Menurut Presiden Jokowi, pengarusutamaan kerja sama UMKM perlu dilakukan karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN.

"Sekitar 88,8% hingga 99,9% bentuk usaha di ASEAN adalah UMKM, dan menyerap 51,7% sampai 97,2% tenaga kerja di ASEAN," katanya.

Di Indonesia, menurut Presiden, UMKM yang memiliki daya tahan tinggi mampu menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global.

Namun, kata Presiden, UMKM kerap menghadapi tantangan terutama dalam hal peningkatan kapasitas, akses modal dan pendanaan alternatif, akses teknologi, akses pasar global, serta integrasi mata rantai regional dan global.

Untuk itu, Presiden Jokowi memandang perlunya kerja sama ASEAN-AS untuk memastikan adanya dukungan yang berkelanjutan bagi pengembangan dan ketahanan UMKM, khususnya dalam hal akses pasar dan alih pengetahuan dari perusahaan besar kepada UMKM.

Pada kesempatan yang sama Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa teknologi dan ekonomi digital adalah keniscayaan di era digitalisasi. "Setiap pemerintah harus memastikan bahwa era ini membawa manfaat bagi rakyat, khususnya UMKM. UMKM harus mendapat akses terhadap teknologi dan ekonomi digital," kata Presiden.

Indonesia, menurut Presiden, memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai digital ekonomi terbesar pada 2020.

Oleh karena itu, Indonesia sangat mendukung kerja sama ASEAN-AS di bidang teknologi informatika, khususnya pemanfaatan ekonomi digital untuk umum.

"Saya percaya kerja sama ini dapat mempersempit gap (kesenjangan) pembangunan di antara negara ASEAN," ucap Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pembahasan sesi pertama itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper