Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANJIR RIAU: Kampar Data Kerugian Petani

Pemerintah Kabupaten Kampar memulai pendataan jumlah kerugian petani dan pemilik keramba ikan yang terdampak bencana banjir di daerah tersebut
Sejumlah warga mengangkat sepeda motor ketika mengevakuasi barang-barang perabotan dari dalam rumah yang terendam banjir dengan menggunakan perahu karet di Pekanbaru, Riau/Antara
Sejumlah warga mengangkat sepeda motor ketika mengevakuasi barang-barang perabotan dari dalam rumah yang terendam banjir dengan menggunakan perahu karet di Pekanbaru, Riau/Antara

BIsnis.com, PEKANBARU– Pemerintah Kabupaten Kampar mulai mendata jumlah kerugian petani dan pemilik keramba ikan yang terdampak bencana banjir di daerah tersebut.

Bupati Kampar Jefry Noer mengatakan pihaknya telah memberikan instruksi kepada dinas terkait agar mendata berapa kerugian masyarakat, termasuk petani dan pemilik keramba ikan yang terkena dampak bencana banjir.

“Untuk Dinas Perikanan kami sudah meminta untuk segera melakukan pendataan kepada pemilik keramba ikan ataupun kolam ikan yang hancur terendam banjir,” katanya Senin (15/2/2016).

Selain itu kepada Dinas Pertanian dan Holtikultura setempat juga telah diberikan instruksi agar mendata kerugian petani yang mengalami kerugian akibat sawah yang terendam ataupun tanaman kehidupan lainnya yang ikut menjadi korban.

Dengan pendataan ini nantinya pemkab akan menyampaikan laporan kepada pemerintah pusat agar daerah itu dapat ditingkatkan statusnya menjadi tanggap darurat bencana banjir.

Sebelumnya Pemkab memberikan instruksi kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan foging dan penyaluran kaporit bagi rumah warga yang terendam banjir, agar sumurnya kembali bersih dan terhindar dari penyakit kulit.

Semua puskesmas yang ada di kabupaten itu juga diperintahkan bupati untuk melayani masyarakat secara penuh dan berkelanjutan agar korban banjir mendapatkan layanan kesehatan memadai.

Adapun menurut data Pemkab Kampar, bencana banjir yang terjadi pada pekan pertama Februari 2016 ini menjadi peristiwa banjir paling parah setelah terakhir kalinya pada 1978.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper