Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENKO POLHUKAM: Pemerintah Tidak Boleh Diatur Preman, Tak Suka Keluar

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaiatan menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh diatur oleh preman dalam menyelesaikan hal-hal mendasar di masyarakat.
Menkopolhukam Luhut B Pandjaitan (kiri)/Antara
Menkopolhukam Luhut B Pandjaitan (kiri)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -  Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaiatan menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh diatur oleh preman dalam menyelesaikan hal-hal mendasar di masyarakat.

"Pemerintah tidak boleh diatur-atur preman, pemerintah harus bisa mendisiplinkan bangsanya. Itu adalah penegakan peraturan perundang-undangan," ujar Luhut di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Ia menilai saat ini pemerintah masih kurang menyentuh hal-hal mendasar yang ada di masyarakat terkait kedisiplinan karena menghindari "gesekan". "Kalau kita menyentuh, takut terjadi gesekan. Kenapa harus takut kalau kita benar?" ucapnya, menegaskan.

Luhut mencontohkan kasus pertikaian dua kelompok organisasi di Medan beberapa waktu lalu. Menurut dia hal tersebut mesti ditertibkan oleh pemerintah.

"Kalau merusak kita tindak. Kalau perlu kita bekukan organisasinya. Kalian coba-coba boleh lihat, saya sebagai Menko Polhukam, dia boleh lihat," tegas Luhut.

Ia menekankan  setiap warga negara dibebaskan dalam berdemokrasi asalkan sesuai dengan aturan dalam perundang-undangan.

Ia mencontohkan buruh atau siapa pun boleh berunjuk rasa, tetapi harus dengan izin dan mematuhi waktu serta lokasi berunjuk rasa. Jika peraturan tersebut dilanggar maka aparat akan mengingatkan, tetapi apabila tetap dilanngar baru ditindak tegas.

"Hak demokrasimu, setiap warga negara, kami hormati. Tapi juga setiap warga negara harus patuh tunduk pada peraturan undang-undang. Kalau kau tidak suka, kau keluar (dari Indonesia) atau ubah undang-undangnya," tegas Luhut.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana untuk menertibkan lokali Kalijodo yang saat ini banyak digunakan sebagai tempat judi dan prostitusi.

Namun, rencana tersebut mendapat penolakan dari warga setempat, terlebih oleh sekelompok orang yang mengambil keuntungan dari lokasi tersebut.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper