Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setop Penyelundupan Manusia, Australia Perketat Perbatasan

Pemerintah Australia semakin memperketat kebijakan perlindungan perbatasan guna menghentikan maraknya penyelundupan manusia dan memastikan kedaulatan perbatasan negara tersebut tetap berlaku.nn
Ilustrasi-para pengungsi di perbatasan Austria/Reuters
Ilustrasi-para pengungsi di perbatasan Austria/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA--Pemerintah Australia semakin memperketat kebijakan perlindungan perbatasan guna menghentikan maraknya penyelundupan manusia dan memastikan kedaulatan perbatasan negara tersebut tetap berlaku.

Keputusan Pengadilan Tinggi Australia berarti pemrosesan kawasan terus berlangsung ini merupakan unsur utama kebijakan Operasi Perlindungan Kedaulatan.

Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Peter Dutton berujar Australia tetap teguh dalam komitmennya untuk mengatasi penyelundupan manusia dan mencegah mereka mempertaruhkan nyawa di laut.

"Australia telah memindahkan lebih 20 perahu dari perairan kami selama dua tahun terakhir dan kebijakan kami untuk mengembalikan perahu penyelundupan manusia ke negara keberangkatan akan diteruskan," tutur Dutton dalam siaran persnya, Kamis (4/2/2016).

Pemerintah Australia juga tetap berkomitmen pada permrosesan kawasan, melebihi langkah-langkah perairannya yang komprehensif, memberi pencegahan lebih lanjut pada mereka yang mungkin berupaya melakukan perjalanan dengan perahu secara tidak sah ke Australia.

"Pesan saya adalah hanya dua hal yang akan terjadi pada mereka yang melakukan perjalan dengan perahu secara tidak sah ke Australia: mereka akan dicegat dan dikeluarkan dari perairan Australia atau mereka akan dikirim ke negara lain untuk pemrosesan.

"Pemrosesan dan pemukiman di Australia tidak akan pernah menjadi pilihan dan tidak ada pengecualian; aturan ini berlaku untuk semua orang."

Mereka yang berupaya memanfaatkan penyelundup manusia untuk mencapai Australia mempertaruhkan segala risiko, termasuk jiwa mereka dan anggota keluarga mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper