Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Perang AS Dekati Pulau Diklaim China

Kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut Amerika Serikat berlayar di sekitar 12 mil laut dari pulau diklaim China dan dua negara lain di Laut China Selatan, Sabtu (30/1/2016).
US Navy. Ilustrasi. /Reuters
US Navy. Ilustrasi. /Reuters

Kabar24.com, WASHINGTON - Kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut Amerika Serikat berlayar di sekitar 12 mil laut dari pulau diklaim China dan dua negara lain di Laut China Selatan, Sabtu (30/1/2016).

Ulah itu adalah upaya menentang pembatasan kebebasan melintasi wilayah perairan tersebut, kata pejabat Departemen Pertahanan AS atau Pentagon.

Tindakan AS itu memicu tanggapan keras dari Beijing.

China mengaku sebagian besar wilayah Laut China Selatan, yang setiap tahun dilintasi kapal niaga dunia bernilai lebih dari US$5 triliun. Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Taiwan sama-sama mendaku wilayah itu.

Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis menyatakan tidak ada kapal dari militer China di sekitar kapal perusak berpeluru kendali USS Curtis Wilbur saat melintas dekat Pulau Triton di Kepulauan Paracel.

AL-AS menggelar latihan serupa pada Oktober yang mana kapal perusak rudal Lassen berlayar mendekati salah satu dari pulau buatan China juga memicu teguran dari Beijing.

"Operasi ini menentang upaya negara yang sama-sama mengajukan klaim - China, Taiwan, dan Vietnam - untuk membatasi hak dan kebebasan berlayar," kata Davis yang menunjukkan posisi AS sangat krusial di jalur laut yang menjadi pembicaraan perairan internasional.

Davis meambahkan bahwa operasi terakhir berusaha untuk menentang kebijakan yang mengharuskan izin terlebih dulu atau pemberitahuan transit di wilayah perairan. Menurut dia, AS tidak mengambil posisi di dalam persaingan klaim kedaulatan atas lahan yang terbentuk secara alamiah di Laut Tiongkok Selatan.

"Tidak boleh ada pihak yang mengharuskan pemberitahuan terlebih dulu untuk transit. Ini selaras dengan prosedur biasa dan hukum internasional," kata Davis.

China mengecam tindakan provokasi AS itu. "Kapal perang AS melanggar aturan yang relevan dengan Undang-Undang China karena memasuki wilayah teritorial China tanpa mengajukan izin terlebih dulu. Dan pihak China punya aturan yang relevan termasuk pengawasan dan peringatan," kata Kementerian Luar Negeri China.

Kementerian Pertahanan China menganggap tindakan AS sengaja memprovokasi, tidak bertanggung jawab, dan sangat berbahaya. Dikatakannya juga bahwa kapal Angkatan Laut CHina menanggapi, melaksanakan pemeriksaan jati diri dan segera memberikan peringatan kepada kapal untuk menjaga jarak.

"Tanpa memperhatikan apa pun langkah provokasi AS, militer China akan mengambil semua tindakan yang perlu untuk mengamankan kedaulatan dan keamanan nasional dengan sungguh-sungguh," kata Kementerian Pertahanan China menyimpulkan.

Operasi yang diikuti panggilan dalam Kongres terhadap pemerintahan Obama untuk menindaklanjuti operasi bulan Oktober.

Pada bulan ini, Ketua Senat Angkatan Bersenjata Coee mengkritik Obama atas tertundanya kebebasan patroli pelayaran.

Senator John McCain mengizinkan China untuk melanjutkan mengejar ambisi teritorialnya di kawasan, termasuk dengan mendaratkan pesawat di pulau buatan di Kepulauan Spratly.

Dalam pernyataannya, Sabtu, McCain mengaku didorong oleh pemberitaan. McCain menambahkan bahwa operasi tersebut untuk menentang klaim maritim berlebihan yang membatasi hak dan kebebasan AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper