Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Targetkan Kredit Produktif di Sumbar Capai 60%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan meningkatkan penyaluran kredit ke sektor produktif, investasi dan modal kerja guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah di Sumatra Barat.

Kabar2424.com, PADANG—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan meningkatkan penyaluran kredit ke sektor produktif, investasi dan modal kerja guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah di Sumatra Barat.

Kepala OJK Perwakilan Sumbar Indra Yuheri menargetkan porsi kredit produktif yang disalurkan perbankan daerah itu bisa mencapai 60% tahun ini, sehingga berperan optimal mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kami dorong komposisi 60% di sektor produktif dari total rencana ekspansi bank,” katanya kepada Bisnis, Rabu (27/1).

Dia mengatakan sepanjang tahun lalu penyaluran kredit ke sektor utama perdagangan hotel dan restoran, pertanian, jasa dan sektor lainnya tumbuh melambat di Sumbar.

Tekanan ekonomi global dan penurunan harga komoditas sawit dan karet menyebabkan rasio kredit bermasalah membengkak, sehingga bank mengerem laju ekspansi.

“Tahun ini diperkirakan lebih baik, likuiditas melonggar di pasaran. Perbankan perlu juga meningkatkan kredit ke sektor produktif,” katanya.

Adapun, Data Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Sumatra Barat di kuartal ketiga tahun lalu menunjukkan porsi kredit produktif masih mendominasi hingga 56% dari total penyaluran kredit perbankan.

Kredit investasi mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 32,3% menjadi Rp9,32 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,04 triliun. Kredit modal kerja tumbuh 9,2% menjadi Rp17,21 triliun dari tahun sebelumnya Rp15,76 triliun.

Sementara itu kredit komsumsi memiliki porsi 44% atau mengalami pertumbuhan 12,9% menjadi Rp20,83 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp18,44 triliun.

F Sandra Wati, Branch Manager Bank Panin cabang Padang mengatakan perseroan memprioritaskan penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ritel tahun ini.

“Kami utamakan kredit produktif, salah satunya pariwisata, tampaknya bakal jadi salah satu motor penggerak ekonomi Sumbar,” katanya.

Menurutnya, perseroan akan meningkatkan porsi penyaluran kredit produktif guna membiayai kegiatan UMKM yang mendukung pengembangan pariwisata dan industri kreatif di Sumatra Barat.

Apalagi, kebijakan bank sentral menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin beberapa waktu lalu, diyakini bakal mendorong pertumbuhan kredit.

Sandra mengungkapkan perseroan menargetkan pertumbuhan kredit di daerah itu tumbuh di atas 20%, menyusul keyakinan meningkatnya konsumsi rumah tangga dan belanja infrastruktur pemerintah yang dimulai di awal tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper