Kabar24.com, JAKARTA - Apa hubungan apa antara kematian dan bulan Januari?
Pada bulan pertama tahun 2016 ini dunia telah kehilangan sejumlah ikon seperti musisi David Bowie, aktor Alan Rickman, hingga presenter televisi Ed Stewart.
Daftar kematian itu merefleksikan fakta yang tak banyak diketahui orang, bahwa Januari merupakan waktu puncak untuk kematian dalam setahun.
Ada banyak penyebabnya, dari beberapa faktor yang berhubungan langsung seperti cuaca dingin hingga yang lebih kompleks yang terkait dengan gen manusia.
Faktor psikologi juga memainkan peran penting terhadap tingginya tingkat kematian pada bulan pertama ini. Pasalnya, dalam bulan Januari terdapat satu hari yang terkenal sebagai hari yang paling “kelabu” dalam setahun yaitu Senin ketiga di bulan Januari seperti yang ditemukan oleh psikolog asal Wales, Dr Cliff Arnall, pada 2005.
Kesimpulan ini dibuat berdasarkan sebuah formula yang bisa menghitung faktor-faktor seperti cuaca, utang, waktu yang berlalu setelah Natal dan resolusi Tahun Baru yang gagal. Dengan menerapkan algoritma “kesedihan” matematis terhadap faktor-faktor ini, Senin (18/1/2016), dikenal sebagai “Blue Monday”.
Omong Kosong
Secara ilmiah, kalkulasi ini mungkin hanya omong kosong. Tapi, fakta bahwa banyak orang yang mau mempercayainya menunjukkan, bahwa pemikiran tersebut memiliki daya tarik emosional yang sangat kuat.
Bahkan banyak yang mengatakan, bahwa Januari adalah masa puncak bagi telepon-telepon dari orang-orang yang merasa tertekan, putus asa, dan depresi.
Para psikolog memiliki istilah untuk penurunan psikologi pasca keceriaan yang berpotensi kematian ini yaitu “broken promise effect”alias “efek janji yang tak terpenuhi”.
Orang-orang yang merasakan kekecewaan atau frustrasi di awal musim dingin, bergantung pada harapan bahwa Natal dan Tahun Baru akan membawa sesuatu yang lebih baik.
Tak heran jika sepanjang Desember terjadi penurunan yang sangat signifikan dalam tingkat bunuh diri yang oleh para pakar disebut dengan “postponing effect” (efek menunda) dan tingkat bunuh diri itu akan naik drastis pada Januari hingga di atas rata-rata.
Faktor lainnya adalah, orang-orang yang tengah menderita penyakit parah seringkali berjuang untuk bertahan hidup hingga Natal dan Tahun Baru agar mereka bisa berkumpul dengan orang-orang yang dicintainya untuk kali terakhir.
Fakta
Faktanya, sebuah penelitian yang dilakukan pada 1973 oleh sejumlah sosiolog di State University of New York menemukan puncak yang sama dalam tingkat kelangsungan hidup manusia di sekitar hari ulang tahun mereka.
Laporan yang dterbitkan dalam American Social Review ini meneliti tanggal-tanggal kematian dari lebih dari 1.300 orang.
Di situs juga dilaporkan bahwa orang-orang Yahudi yang tengah sakit parah mungkin “menunda” kematian mereka hingga hari-hari besar dalam agama mereka seperti Yom Kippur.
Cuaca dingin juga merupakan faktor yang sangat jelas seperti yang terjadi pada Januari 2015 di mana tingkat kematian memuncak hingga lebih dari 30 persen di atas rata-rata kematian pada bulan itu dalam 10 tahun sebelumnya.
Lebih dari 12.500 orang meninggal dunia sepanjang Januari itu daripada yang biasa terjadi. Departemen Kesehatan Publik Inggris (PHE) menyebut, cuaca sebagai penyebabnya dengan adanya peningkatan signifikan dalam tingkat kematian yang berhubungan dengan wabah flu serius.