Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontribusi Petronas Merosot, Pendapatan Pemerintah Malaysia Anjlok Rp134 Triliun

Pendapatan Malaysia diprediksi berkurang sebanyak 42 miliar ringgit (Rp134 triliun) pada 2016 akibat anjloknya harga minyak dunia hingga ke tingkat 30 dolar AS per barel.
Menara Petronas Ikon Malaysia./asianpicture.com
Menara Petronas Ikon Malaysia./asianpicture.com

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Pendapatan Malaysia diprediksi berkurang sebanyak 42 miliar ringgit (Rp134 triliun) pada 2016 akibat anjloknya harga minyak dunia hingga ke tingkat 30 dolar AS per barel.

Pengamat ekonomi Universiti Teknologi Mara (UiTM) Shah Alam, Dr Baayah Baba mengatakan, anjloknya harga minyak dunia menyebabkan perusahaan Petroliam Nasional Bhd (Petronas) tidak mampu memberikan pendapatan maksimum.

"Petronas sebelum ini menyumbangkan pendapatan kepada negara sebanyak 70 miliar ringgit per tahun, namun diprediksi berkurang menjadi 26 miliar ringgit pendapatan pada tahun ini," katanya seperti dikutip harian Kosmo, Sabtu (17/1/2016).

"Keadaan ini dilihat bakal memberikan dampak kepada perkembangan ekonomi negara namun tidak terlalu dramatis karena pendapatan yang diterima negara melalui pajak barang dan jasa (GST) yang diperkenalkan," katanya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Ekonomi dan Muamalat Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) Mohammad Noorizzuddin Nooh menjelaskan, penurunan harga minyak mentah dunia memungkinkan konsumen menikmati harga BBM lebih murah.

"Yang mengkhawatirkan sekarang adalah sikap pedagang yang masih memberlakukan harga yang sama walaupun harga BBM sudah turun dan ini menyebabkan biaya hidup meningkat," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper