Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPW: Jajaran Menengah & Atas Polri Cenderung Larut Pencitraan

Polri diminta segera memperbaiki kinerjanya pada 2016 untuk meraih kepercayaan masyarakat serta mewujudkan revolusi mental di tubuh Korps Bhayangkara tersebut.

Kabar24.com, JAKARTA -- Polri diminta segera memperbaiki kinerjanya pada 2016 untuk meraih kepercayaan masyarakat serta mewujudkan revolusi mental di tubuh Korps Bhayangkara tersebut.

"Soal kepercayaan tampaknya masih menjadi tantangan berat Polri di 2016. Hanya memang meski dibenci, Polri tetap ditunggu masyarakat terutama jika ada peristiwa-peristiwa sulit," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/1/2015).

Pembenahan sikap, prilaku dan kinerja anggota terutama jajaran bawah terlihat belum maksimal termasuk perubahan cara berpikir jajaran menengah dan atas yang masih cenderung larut dengan pencitraan.

"Akibatnya di sepanjang 2015 masyarakat masih menilai polisi sulit dipercaya. Respon yang lamban dan tidak adanya kepastian hukum dalam sebuah perkar masih jadi momok," katanya.

Meskipun demikian di sisi lain IPW melihat ada empat prestasi yang berhasil diraih Polri sepanjang 2015. Pertama keberhasilan pengamanan pemilihan kepala daerah serentak. Kedua, kesuksesan pengamanan Natal dan malam tahun baru 2016.

Ketiga, duet Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti dan Wakapolri Komjen Pol. Budi Gunawan berhasil membangun soliditas internal. Keempat, terdapat sembilan kasus korupsi besar yang dibongkar Kabareskrim Komjen Pol. Budi Wasesi meski saat ini penuntasannya berjalan lamban.

Menurut Neta ada sejumlah poin yang dapat dilakukan Polri untuk memperbaiki kinerjanya seperti menjaga soliditas mengingat pada pertengahan tahun akan ada pergantian Kapolri, Polri perlu segera membuat call center yang bisa diakses dengan mudah dan merespon cepat kepada publik.

"Memperbaiki kualitas mental jajaran kepolisian agar mereka sadar bahwa sikap, prilaku dan kinerjanya benar-benar sebagai aparatur penegak hukum, dan bukan predator bagi masyarakat," katanya.

Selain itu membenahi sistem psikotes di kepolisian baik saat rekrutmen maupun saat psikotes ulang bagi polisi-polisi bermasalah. "Selanjutnya memperbaiki dana operasional dan penghasilan anggota Polri agar aksi-aksi ngobjek yang dilakukan polisi di lapangan bisa dicegah," katanya.

Selain itu yang tidak kalah penting, Kompolnas sebagai lembaga pengawas Polri yang dibiayai negara perlu bekerja maksimal dan membangun kerja sama dengan jajaran Polri untuk memperbaiki dan meningkatkan sikap, prilaku, dan kinerja aparatur kepolisian. Sehingga Revolusi Mental di Polri bisa mengalami percepatan di 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper