Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendikbud Rancang Sistem Pengelolaan Karir Guru

Pengembangan karir guru selama ini kerap menjadi salah satu hal yang masih menjadi permasalah dalam pengelolaan guru, baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Untuk itu, perlu kebijakan khusus terkait pengelolaan karir guru di Indonesia.
Menbuddikdasmen Anies Baswedan. /Antara-Sigid Kurniawan
Menbuddikdasmen Anies Baswedan. /Antara-Sigid Kurniawan

Kabar24.com, JAKARTA - Pengembangan karir guru selama ini menjadi salah satu masalah pengelolaan guru, baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Untuk itu, perlu kebijakan khusus terkait pengelolaan karir guru.

"Ke depan pengelolaan harus dipisahkan, antara karir guru yang menagajar dan karir manajemen," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam diskusi di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (22/21/2015).

Anies mengungkapkan contoh kasus di Kota Pontianak, di mana ada seorang guru berprestasi menjadi kepala sekolah. Menurut Anies, kebijakan tersebut kurang tepat dan dinilai akan memberatkan beban kerja guru, karena mencampurkan mengajar dengan manajemen sekolah.

"Justru guru yang baik tidak boleh meninggalkan kelas. Nanti bagaimana nasib anak muridnya. Atau bisa juga menambah beban kerja guru yang membuat guru tidak fokus mengajar," kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu kepada Walikota Pontianak.

Anies juga mengaku setuju dengan usul Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, bahwa guru yang tidak dapat mengajar dengan baik itu dikeluarkan dari status guru dan dijadikan PNS biasa.

"Mungkin dia lebih baik jika mengurus manajemen dibandingkan mengajar," ujarnya.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, Provinsi Banten saat ini sedang merancang pengelolaan karir guru secara berjenjang agar tidak ada lagi politisasi yang menyangkut status dan karir guru.

"Kita lagi buat grand desain karir guru. Harus di desain agar berjenjang. Jangan tiba-tiba pegang jabatan strategis tanpa proses dan pengalaman yang banyak," pungkas Gubernur Banten, Rano Karno pada kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper