Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu sebagai corong oknum tertentu.
Dia menilai komentar Masinton terkait kegaduhan yang terjadi dalam proyek pembangkit listrik 35.000 Megawatt sangat tidak tepat. Menurut dia, konflik proyek itu bermula dari seorang menteri yang menolak program pemerintah, sementara dirinya harus mempertahankan kemajuan negara.
"Masa proyek 35.000 dipersoalkan. Siapa yang sebenarnya sumber ribut? Masa seorang menteri menolak program pemerintah,"ujarnya, Senin (21/12/2015).
Kalla juga membantah bahwa dirinya menjadi penyebab utama konflik politis di beberapa kasus yang muncul belakangan ini, termasuk kasus pencatutan nama dalam perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia seperti yang disebutkan Masinton.
Dia menuturkan pernyataan-pernyataan tajam Masinton hanya sebagai corong pihak tertentu. Pasalnya, menurut dia, PDIP mengaku bahwa pernyataan tak berurusan dengan partai.
"Ya sudahlah kasihan anak muda itu jadi corong oleh siapa itu. Siapa yang pakai dia jadi corong macam itu, kan enggak ngerti persoalan kan," katanya.
Kendati terlihat geram, Kalla mengaku tak ingin membawa persoalan tersebut ke ranah hukum dan mengadukan Masinton atas dugaan pencemaran nama baik. Menurut dia, Masinton sudah ditegur oleh partai di mana dirinya bernaung.
Sebelumnya, Masinton Pasaribu meminta Kalla mundur dari jabatannya.
Menurut Masinton, JK harus mundur karena dinilai sebagai sumber kegaduhan yang terjadi dalam kehidupan politik Indonesia saat ini.
Masinton mencontohkan, dalam persoalan pengadaan listrik 35.000 megawatt yang pernah dikritik Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber
Daya Rizal Ramli, JK terlihat membela proyek tersebut. Begitu pula ketika Pelindo II digeledah Badan Reserse Kriminal Polri.