Kabar24.com, JAKARTA - Tantangan sudah menanti lima orang pemimpin baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meyakinkan publik tentang kinerja mereka dalam memberantas korupsi di Indonesia.
"Kita menantang, ketika publik apatis dengan calon-calon, mereka yang terpilih itu harus bisa mengembalikan apatisme publik tersebut menjadi optimisme. Bahwa apa yang ditakutkan publik itu ternyata tidak terbukti," ujar aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan saat dihubungi via telepon pada Kamis (17/12/2015).
Adnan mengatakan lima pimpinan baru KPK yang baru terpilih sebaiknya segera melakukan komunikasi politik dengan Presiden. Komunikasi politik tersebut penting karena Presiden sebagai kepala negara memiliki benang merah dengan KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.
"KPK sendirian itu tidak akan sanggup, karena KPK juga bisa diberangus secara politik. Buktinya ada revisi UU KPK. Kalau legislatif tidak mendukung, artinya KPK butuh komunikasi dengan presiden," ujar Adnan.
Dia berharap sektor-sektor strategis yang menjadi celah korupsi yang dapat menimbulkan kerugian negara bisa segera ditangani oleh pimpinan lembaga antirasuah yang baru.
Selain itu, pemimpin baru lembaga antirasuah diharap bisa segera mengenal sistem dan menyesuaikan diri dengan KPK sehingga muncul kedekatan emosional dengan lembaga ini.