Bisnis.com, JAKARTA - Mendengar kata Grogol tak sedikit orang yang langsung terbayang pada dua perguruan tinggi yakni Universitas Trisakti dan Universitas Tarumanagara. Keduanya cukup mashur di Jakarta, juga di Indonesia.
Selain itu, di kawasan Grogol juga terdapat RS Sumber Waras dan pusat perbelanjaan modern Mal Ciputra dan Ctra Land yang berada di dekat perempatan Grogol di kawasan Jakarta Barat.
Kawasan tersebut merupakan salah satu tempat yang cukup strategis di Ibu Kota, didukung keberadaan terminal bus yang terintegarasi dengan jaringan busway Transjakarta.
Bagaimana dengan asal usul nama Grogol? Zaenuddin HM, menjelaskan dalam bukunya 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe yang diterbitkan Ufuk Press, 2012.
Dijelaskan bahwa tidak ditemukan dokumen historis tentang nama Grogol, meskipun tempat tersebut tidak bisa dipisahkan dari sejarah kelahiran Kota Jakarta.
Namun, berdasarkan keterangan beberapa sesepuh setempat, konon tempat tersebut dahulunya merupakan hutan dengan pepohonan yang cukup lebat.
Pada masa itu, di hutan yang menyeramkan ini banyak binatang liar dan buas. Warga yang berburu hewan liar harus memasang perangkap.
Setiap kali berburu, warga memasang garogol atau kata dari bahasa Sunda yang artinya perangkap yang dibuat dari tombak-tombak.
Dengan alat garogol binatang buas biasanya ditangkap. Sehingga lama-lama alat ini menjadi sebutan bagi tempat tersebut.
Tetapi, tidak diucapkan garogol, melainkan Grogol, hingga akhirnya kata Grogol populer bagi nama di kawasan tersebut.
Apalagi sejak beroperasinya terminal bus kota yang cukup ramai di sana sehingga banyak kondektur yang mencari penumpang di jalan maupun diterminal asal di Jakarta menyebut kata Grogol, untuk memberitahukan tujuan rute busnya.