Kabar24.com, TANJUNGPINANG -- Imigran pencari suaka yang masuk ke Indonesia diperkirakan bisa bertambah.
Para imigran pencari suaka itu berpeluang bertambah banyak masuk ke Provinsi Kepulauan Riau dan wilayah lainnya di Indonesia pada tahun 2016. Demikian disampaikan Kepala Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang Surya Pranata.
"Indonesia, termasuk Kepri merupakan wilayah strategis, yang menjadi tujuan imigran dari negara yang sedang berkonflik," ujar Surya Pranata di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat (11/12/2015).
Surya menjelaskan jumlah imigran yang tinggal di Rudenim Tanjungpinang sebanyak 480 orang. Hari ini, Imigrasi Tanjungpinang akan menyerahkan 11 orang imigran dari Sudan dan Afghanistan.
"Saya secara pribadi menginginkan para imigran itu ditempatkan di pulau-pulau yang jauh dari masyarakat lokal. Namun penempatan masing-masing imigran disesuaikan dengan kondisi mereka, contohnya, imigran beragama Syiah tidak disatukan dengan Suni," tuturnya.
Menurut dia, jumlah imigran pencari suara yang masuk ke Indonesia tergantung pada situasi pertahanan keamanan di negara asal imigran tersebut.
Mereka datang ke Indonesia agar terhindar dari bahaya konflik di negara asalnya.
Imigran tersebut tidak akan mengunjungi daerah atau negara yang tidak aman.
Indonesia merupakan negara yang aman, dengan kondisi masyarakat yang dapat menerima kehadiran mereka.
Karena itu, lanjut Surya, imigran dari beberapa negara datang ke Indonesia dan menyerahkan diri kepada petugas Imigran atau pun Rudenim Tanjungpinang.
Saat ini, petugas tidak pernah menangkap para imigran. Para imigran tersebut justru menyerahkan diri kepada petugas Imigrasi dan Rudenim.
"Biasanya, imigran berkebangsaan Afghanistan dan Sudan yang datang ke Indonesia. Mereka mendapatkan informasi dari saudara-saudaranya yang lebih dahulu tinggal di Rudenim Tanjungpinang maupun daerah lainnya," ujar Surya.