Bisnis.com, TANGSEL-Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menjalin kerja sama dengan 2 perguruan tinggi terkemuka di Jerman untuk pertukaran mahasiswa dan dosen pengajar mulai tahun depan.
Perguruan tinggi di Jerman itu Techniche Universität Bergakademie Frieberg (TUBF) dan Osibayerische Technische Hochschule (OTH) mempertimbangkan untuk menerima mahasiswa UIN Jakarta ikut sandwich program mulai 2018.
Selain itu juga dijajaki kerja sama di bidang program double degree dan staff exchange antar UIN Syarif Hidayatullah dengan dua universitas tersebut yang diharapkan dapat dimulai tahun depan.
Dede Rosyada, Rektor UIN Syarif Hidayatullah, mengatakan saat bertemu dengan pimpinan univesitas di Jerman pada 2 Desember 2015 itu disampaikan profil UIN Jakarta di Cipuat, Tangsel memiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Sains dan Teknologi (FST).
“Untuk langkah awal, kami ingin pada 2018 nanti mahasiswa [UIN Jakarta] mulai bisa mengikuti sandwich program di universitas itu,” katanya dalam situs resmi yang dikutip, Sabtu (5/12/2015)
Menurutnya, TUBF merupakan kampus pertambangan tertua di Jerman, memiliki laboratorium metallurgisdan menghasilkan produk-produk metal untuk dipasarkan, dan setiap 2 mahasiswa dibimbing satu pekerja di laboratorium pabrik itu.
Dia menjelaskan sebagai apresiasi atas kunjungan UIN Jakarta, maka Rektor TUBF Broder J. Merkel, berjanji akan mengirimkan dosen Bidang Ekonomi Pertambangan, Jan Bongaerds, sebagai dosen tamu di FEB UIN Jakarta pada 2016.
Universitas TUBF adalah kampus pertambangan tertua di Jerman, memiliki laboratorium metallurgisdan menghasilkan produk-produk metal untuk dipasarkan dan setiap 2 mahasiswa dibimbing satu pekerja dalam laboratorium semi pabrik itu
Dede juga mengungkapkan selama di universitas OTH, pihaknya diterima Vice President OTH pada Kamis (3/12) di Meeting Room OTH, serta menyampaikan rencana kerja sama yang diawali sandwich program.
“Awal tahun depan persiapan kelas khusus di FEB dan FST untuk sandwich programakan dimulai. Sedangkan untuk pengiriman mahasiswa ke setiap universitas di Jerman rencana dimulai pada 2018,” ujarnya.
Agar proses kuliah dapat berjalan dengan baik, menurut Vice President OTH diperlukan penguatan skill bahasa Jerman bagi mahasiswa UIN Jakarta. “Semoga 2016 sudah mulai ada persiapannya,” jelasnya.