Kabar24.com, JAKARTA -- Untuk meningkatkan jumlah profesor di Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengadakan program akselerasi profesor.
"Saat ini penetapan profesor prosesnya hanya dua bulan dan dapat diproses secara online," ungkap Direktur Jenderal Sumberdaya Iptek dan Pendidikan Tinggi, Ali Ghufron Mukti saat ditemui di Jakarta, Senin (30/11/2015).
Sebelumnya, kata Ali, proses penetapan profesor dapat memakan waktu empat hingga lima tahun lamanya. Dengan rumitnya proses birokrasi tersebut, membuat Indonesia menjadi kekurangan profesor.
"Dulu prosesnya sangat lama. Setelah ditetapkan jadi profesor, orangnya sudah mau pensiun, jadi percuma," papar mantan Wakil Menteri Kesehatan itu.
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas tenaga dosen di perguruan tinggi di Indonesia, Kemenristekdikti juga memberikan beasiswa kepada calon dosen.
"Jadi beasiswa percepatan ini dalam empat tahun dosen bisa dapat dua gelar sekaligus, master dan doktor," tuturnya.
Dengan adanya program percepatan tersebut, tenaga dosen di Indonesia semakin meningkat dan berkualitas.
Saat ini, jumlah program studi di Indonesia sebanyak 22.000 program studi. Idealnya, satu program studi memiliki satu profesor. Namun pada kenyataannya, Indonesia hanya memiliki 5.300 profesor.