Kabar24.com, COLORADO - Begitu resepsionis mendengar bunyi senjata dan seorang penyusup menyerbu masuk ke Klinik Keluarga Berencana di Colorado Springs, staf yang sangat terlatih itu mengaktifkan proseder penguncian.
Akibatnya tidak satu pun pegawai klinik yang bekerja di gedung itu terluka akibat serangan bersenjata Jumat (27/11/2015) waktu AS itu. Serangan itu menewaskan seorang polisi, selain melukai 9 orang, termasuk lima polisi.
Staf pusat kesehatan yang di masa lalu menjadi target unjuk rasa anti aborsi, mengambil langkah-langkah darurat termasuk tidak membunyikan ponsel mereka.
Manajer juga meminta para pekerja tidak menelepon siapa pun di dalam gedung karena akan terdengar bunyi telepon. "Ini adalah komunitas yang sedang diserang," kata Vicki Cowart, presiden dan kepala eksekutif cabang Rocky Mountain klinik ini, kepada Reuters, merujuk organisasinya.
"Itulah yang dilatihkan kepada kami. Kami menempatkan keselamatan pasien dan staf pada tempat tertinggi," kata dia.
Si penembak bernama Robert Lewis Dear, menyerah setelah 1 jam baku tembak dengan polisi di bawah jatuhan salju. Polisi tidak mengungkapkan motif penembak.
Pihak berwajib mengatakan dia dipersenjatai dengan sebuah senapan ketika dia memasuki klinik itu dan menembak sebelum sore, demikian Reuters.