Kabar24.com, JAKARTA – Terkait kebakaran di pabrik PT Mandom Indonesia, Tbk., di Cikarang, Kabupaten Bekasi pada 10 Juli 2015, sudah 2 orang saksi ahli yang diperiksa Polda Metro dan 6 orang saksi dari pihak PT Iwatani Industrial Gas Indonesia (IIGI) yang diperiksa penyidik.
"Salah satu saksi ahli, yakni Prof Anondho Wijanarko, guru besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan ahli keselamatan kerja telah menjelaskan kepada penyidik Polda Metro pekan lalu 23 November 2015," kata TM. Luthfi Yazid, kuasa hukum PT Iwatani Industrial Gas Indonesia (IIGI), dalam siaran persnya Minggu (29/11/2015).
Menurut Anondho, bahwa penyebab kesalahan dari sisi akademis sebagai berikut.
Pertama, LPG merupakan campuran gas bumi yang dalam kondisi suhu tertentu dapat disimpan dalam wujud cair dan memiliki massa jenis yang lebih besar dibandingkan udara sehingga dalam bentuk gas akibat penguapan yang terjadi cenderung terakumulasi di bagian bawah dari ruangan yang tersedia.
Kedua, terhadap proses pemasangan kembali instalasi filling machine harus ada Hazard Operability Studies (HAZOPS) yang menginformasikan poin-poin keselamatan kerja yang adequate (mencukupi) dan reliable (handal). Namun hal itu saya kira tidak dilakukan.
Ketiga, karena instrumen keselamatan kerja termasuk Shut Down Valve (SDV) dioperasikan secara manual, maka control panel harus ditempatkan di ruang yang ada administratornya atau sinyal peringatan harus sampai ke ruangan kantor.
Keempat, panel deteksi keberadaan hidrokarbon di line 2 dalam ruang instalasi fillng machine menunjukkan fakta tingkat hidrokarbon yang tinggi namun alarm tidak aktif dan ini mengindikasikan alarm dapat di ON-OFF-kan secara manual. Karena itu saya kira alarm dalam keadaan off. Kondisi seperti itu menunjukkan tidak memadainya standard operation procedure (SOP) yang ada atau pekerjaan tidak dilakukan sesuai SOP.
Kelima, kebocoran yang terjadi di ruang filling machine diduga merupakan kebocoran noktah yang terakumulasi dari suatu saluran yang dialiri LPG. Bukan kebocoran lubang besar dimana pemuaian fluida bertekanan 15 bar yang teruapkan secara ekstrim menimbulkan kebisingan dan gumpalan embun yang akan teramati oleh personil di ruang filling machine.
Kebocoran LPG tidak semata-mata terjadi di flexible hose/tube namun bisa terjadi di berbagai saluran dimana LPG mengalir, baik didalam saluran internal filling machine maupun saluran eksternalnya.
Secara umum pengisian LPG ke dalam produk parfum biasanya meninggalkan residu LPG dalam jumlah kecilyang secara otomatis dihisap keluarkan ke atmosfer melalui blower hisap. Tetapi di pabrik PT Mandom Indonesia Tbk., berfungsi tidaknya blower hisap dalam ruangan filling machine masih tanda tanya besar mengingat panel deteksi keberadaan hidrokarbon di line 2 menunjukkan fakta adanya tingkat hidrokarbon yang tinggi.
Keenam, kebakaran gas yang biasa terjadi, api akan menyambar hingga titik sumber kebocoran, dan sumber kebocoran akan mengalami kerusakan parah. Apabila ada kebocoran noktah pada flexible hose/tube, maka api dari ruang packaging akan menyambar hingga ke titik kebocoran sehingga LPG yang penuh di dalam flexible hose/tube akan memuai 250 kali lipat akibat panas. Dan itu pasti akan menyebabkan robekan yang parah dan hangus terbakar.