Kabar24.com, JAKARTA -- Lingkar Budaya Indonesia memberi penghargaan bagi almarhum Koentjaraningrat, sang Bapak Antropologi Indonesia yang merupakan seorang ilmuwan sekaligus guru besar bidang antropologi.
Pemberian penghargaan tersebut, menurut Ketua Lingkar Budaya Indonesia Samiyarsi Katoppo, merupakan salah satu bentuk harapan agar semangat yang dimiliki Koentjaraningrat dalam pengembangan ilmu antroplogi bisa menginsipirasi generasi muda.
Koentjaraningrat meninggal dunia pada tahun 1999 pada usia 76 tahun. Dia memulai karirnya di bidang antropologi sebagai dosen di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI) mulai tahun 1956.
Sejak itu, sepanjang hidup pria yang akrab disapa Pak Koen itu telah banyak menyumbangkan buah pikirannya pada pendidikan antropologi, dan juga aspek-aspek kehidupan yang berkaitan dengan kebudayaan di Indonesia.
Samiyarsi menjelaskan, pemberian pengharaan tersebut juga diharapkan dapat memunculkan kembali keteladanan Koentjaraningrat.
"Yang merupakan sosok penuh disiplin, tidak melanggar norma-norma, sopan satun dalam bertindak maupun berbicara, dan rendah hati," tuturnya ketika ditemui di sela-sela acara pemberian penghargaan bagi Bapak Antropologi Indonesia Koentjaraningrat, di gedung Pendidikan Tinggi (Dikti), Jakarta, Jumat (27/11/2015).
Murid
Ahli antropologi yang juga merupakan murid dari Koentjaraningrat, Meutia Hatta Swasono menuturkan, sosok Koentjaraningrat masih sangat memberikan pengaruh pada dunia pendidikan saat ini.
"Beliau merupakan dosen yang isi kuliahnya masih sangat bermanfaat baik bagi para mantan mahasiswanya, maupun bagi lembaga pemerintahan dan juga lembaga swasta," katanya.
Selain itu, menurut dia, berbagai pandangannya juga masih sangat relevan untuk digunakan dalam mengkaji kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Apalagi, di tengah arus globalisasi seperti sekarang pengaruh-pengaruh budaya dan sosial dari luar sering dipahami secara keliru.