Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh setiap 9 Desember, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menghelat Festival Antikorupsi (Festa) 2015 pada 10-11 Desember 2015 di Kota Bandung, Jawa Barat.
Wakil Ketua Sementara KPK Johan Budi SP mengatakan, selain acara utama KPK juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung dan sejumlah komunitas yang tergabung dalam sebuah konsorsium untuk menggelar sejumlah kegiatan pendukung yang secara paralel digelar di beberapa titik di Kota Bandung.
KPK berharap, keterlibatan komunitas bisa mendorong partisipasi publik yang lebih luas dalam berinisiatif, berpartisipasi dan berkolaborasi melakukan kampanye serta edukasi berkelanjutan pencegahan korupsi, kata Johan dalam rilisnya kepada Bisnis, Selasa (23/11/2015).
Yang terpenting, Johan menjelaskan, bahwa festival ini akan menggemakan dua pesan pada aspek pencegahan korupsi. Pertama, pencegahan korupsi harus dilakukan semua pihak. Tidak mungkin hanya dilakukan KPK dan pemerintah daerah saja.
Kedua, kegiatan ini diniatkan KPK untuk menguatkan pesan antikorupsi yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga lebih terstruktur dan masif, katanya.
Kota Bandung sendiri terpilih, kata Johan, karena dianggap punya nilai lebih, dalam keterlibatan publik, ketersediaan infrastruktur, dan perbaikan kinerja pencegahan korupsi.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, Pemerintah Kota Bandung telah melaksanakan rangkaian kegiatan di bidang pencegahan korupsi di tahun 2014. Kota Bandung menerima penghargaan dari KPK, untuk unit pengendalian gratifikasi dan pelaporan yang tepat waktu, katanya.
Walikota Bandung Ridwan Kamil menyambut baik terpilihnya Kota Kembang sebagai tuan rumah dan mengaku siap untuk menggelar perhelatan selama dua hari itu.
Di Bandung, citizen engagement lebih dari lima ribuan komunitas anak muda. Menjadi menarik karena terikat, tidak hanya pada media formal, melainkan juga pada jaringan sosial, kata Ridwan.
Kegiatan utama akan dipusatkan di Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari No. 73, Bandung. Dijadwalkan, kegiatan ini akan dibuka dan dihadiri Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, mewakili Konsorsium Komunitas, Marintan Sirait mengatakan, beberapa kegiatan pendukung juga akan digelar oleh sejumlah komunitas kreatif, antara lain Festival Kampung Kreatif di kawasan Dago Pojok, Pentas Teater Rakyat, Parenting Antikorupsi, Prung Semai Kebaikan di lima SMA/SMK di kota Bandung, Kampanye Kain Perca Integritas, istighosah di alun-alun kota, hingga Konser Musik Rakyat di lapangan Tegalega Kota Bandung.
Beberapa aneka lomba juga digelar, antara lainLomba Karya Tulis, Lomba Orasi Antikorupsi, Lomba Infografis, Lomba Foto Aksesibilitas Publik, Orasi Antikorupsi, Parenting Antikorupsi, Hackaton atau Lomba Membuat Apps, dan Lomba Kartupos #myeverydayhero.
Untuk menyebarluaskan kampanye dan edukasi tersebut, KPK dan Konsorsium Komunitas menggunakan kata Prung dan tagar#Hidupjujur serta tagar #Gakpakekorupsi sebagai tagline Festival Antikorupsi 2015.
"Prung adalah kata ajakan dalam bahasa Sunda yang berarti Ayo. Ini bermakna sebagai ikrar bersama dan semangat untuk memerangi korupsi melalui perbaikan diri.
Harapannya, kataPrung menjadi sebuah idiom yang memasyarakat, sehingga warga dapat menggunakan kata prung ini sebagai sebuah pernyataan sikap untuk jujur dan tidak korupsi, kata Marintan.
Sedangkan penggunaan tagar #Gakpakekorupsi, lanjutnya, ditujukan sebagai sebuah kampanye publik, khususnya di media sosial, dengan gaya komunikatif, informal, santai, positif namun tetap bermakna jelas.
Festival ini telah dimulai sejak bulan lalu, dengan peluncuran Gerakan Difabel Anti Korupsi (Gradasi) di Taman Film, Bandung, dan rencananya akan berakhir pada bulan Desember 2015.