Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESIDEN OBAMA Puji Usaha Keras dan Pengorbanan Suu Kyi

Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji Aung San Suu Kyi atas usaha keras dan pengorbanannya atas perjuangannya mempromosikan Myanmar yang lebih inklusif, damai dan demokratis selama bertahun-tahun.
Presiden AS Barack Obama./Reuters
Presiden AS Barack Obama./Reuters

Bisnis.com, YANGON --  Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji Aung San Suu Kyi atas usaha keras dan pengorbanannya atas perjuangannya mempromosikan Myanmar yang lebih inklusif, damai dan demokratis selama bertahun-tahun.

Obama pun memberikan selamat kepada pemimpin prodemokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi saat partainya berada di ambang kemenangan, dan pihak militer menjamin perpindahan kekuasaan yang damai.

Myanmar telah didominasi oleh kalangan militer selama setengah abad dibawah pemerintahan junta militer, dan pada 2011 diberikan kepada pemerintah yang semimerakyat.

Tetapi kekuasaan tersebut hampir dapat dipastikan akan diserahkan kepada Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) pimpinan Suu Kyi mengikuti pemilihan umum yang paling kompetitif pada Minggu silam.

Obama menghubungi peraih nobel perdamaian tersebut, yang telah menghabiskan 15 tahun sebagai tahanan rumah, memuji usaha keras dan pengorbanannya atas perjuangannya mempromosikan Myanmar yang lebih inklusif, damai dan demokratis selama bertahun-tahun.

NLD telah meraih lebih dari 80 persen kursi yang diumumkan sejauh ini dari pemilihan umum Minggu, sebuah perkembangan yang dramatis dalam perjuangan panjang demokrasi.

Pemimpin Amerika Serikat itu juga berbicara kepada Presiden Thein Sein untuk menerima hasil pemilihan umum dan menggarisbawahi pentingnya seluruh partai untuk menghormati hasil resmi ketika diumumkan dan bekerja bersama dengan semangat persatuan.

Pada Kamis sore, NLD hanya kekurangan dua kursi saja dari target 329 kursi untuk menjadi partai mayoritas di kedua parlemen. Dan tampaknya NLD akan mendapatkan lebih dari yang mereka harapkan dan menjadi mayoritas.

Dalam akun Facebook-nya, Presiden Thein Sein dan pemimpin militer Min Aung Hlaing memberikan selamat kepada partai pimpinan Suu Kyi, berjanji untuk menghormati hasil pemilihan umum dan bekerja dengan pemerintahan baru.

Banyak pendukung NLD tetap menaruh curiga terhadap kalangan militer beserta sekutunya, yang terkenal dengan permainan politiknya dimana mereka memenjarakan dan membunuh banyak orang.

Harapan untuk bersatu kembali NLD memenangi secara telak pemilu 1990 namun tidak diakui oleh junta militer. Kali ini, Suu Kyi meminta sebuah perdamaian nasional, menekankan kebutuhan akan pemindahan kekuasaan yang damai dalam negara yang perjalanan demokrasinya pernah dinodai oleh kekerasan.

Setelah beberapa dekade terpenjara dari dunia luar oleh kalangan militer dan menjerumuskan kepada kemiskinan, Myanmar menjadi perhatian dunia setelah terbuka kembali pada 2011 dibawah pemerintahan yang semi merakyat.

Obama memberikan kepercayaan atas proses reformasi Myanmar, dan Suu Kyi telah mengunjungi negara tersebut dua kali.

Akan tetapi, pejabat senior Obama mengatakan bahwa perubahan konstitusional masih dibutuhkan di Myanmar untuk perubahan menuju kekuasaan yang demokratis.

Meskipun Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) yang berkuasa menghadapi kekalahan telak, kalangan militer masih tetap bisa memainkan peran di pemerintahan di masa datang.

Sebanyak 25 persen kursi tetap dialokasikan untuk kalangan militer dibawah konstitusi tertulis, sementara aparat keamanan Myanmar dan posisi kunci pemerintahan tetap dalam genggaman militer.

Karir politik Suu Kyi juga dihambat oleh konstitusi 2008 yang melarang dirinya menjadi presiden dikarenakan kedua anaknya berkebangsaan Inggris.

Suu Kyi mengatakan bahwa dirinya akan berkuasa di belakang presiden jika NLD keluar sebagai pemenang, dan tidak akan menghukum militer atas apa yang telah mereka lakukan.

Shwe Mann, seorang mantan jenderal yang merupakan ketua parlemen, juga diundang dalam diskusi oleh Suu Kyi meski telah disingkirkan oleh USDP.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper