Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Harus Sediakan Tempat untuk Doktor Muda

Pemerhati Pendidikan sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komisi Nasional Andreas Tambah, menyatakan bahwa akselerasi pada pendidikan tinggi merupakan peluang bagi mahasiswa berpotensi. Bibit unggul yang bisa mendapatkan percepatan studi akan lebih cepat produktif paska menjadi doktor muda.
Ilustrasi/hrinc.com
Ilustrasi/hrinc.com

Kabar24.com, JAKARTA -- Pemerhati Pendidikan sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komisi Nasional Andreas Tambah, menyatakan bahwa akselerasi pada pendidikan tinggi merupakan peluang bagi mahasiswa berpotensi. Bibit unggul yang bisa mendapatkan percepatan studi akan lebih cepat produktif paska menjadi doktor muda.

"Saya rasa untuk akselerasi membuat bibit unggul memiliki peluang lebih. Tapi pemerintah jangan lupa memberikan tempat bagi lulusan Strata 3 (S3) yang bergelar doktor ini," ujar Andreas saat dihubungi Bisnis.com, Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Andreas menilai menghasilkan doktor muda memiliki resiko tersendiri yang harus dikaji. Tidak jarang para doktor muda justru pergi ke luar negeri, karena tidak memiliki tempat paska lulus. "Jangan sampai pemerintah hanya menyediakan para penggaguran intelektual. iesiko ini juga akan membuat tingkat stress meningkat," katanya.

Menurutnya, pemerintah harus siap dengan lapangan pekerjaan yang mumpuni buat doktor muda. "Penghargaan juga harus diberikan dengan baik. Jangan seperti sekarang sudah dapat ilmu, justru lari ke negeri orang," ucapnya.
 
Perlu kajian dari berbagai sisi sebelum dilakukan peluncuran program ini. Mulai dari resiko, runtutan program jangka panjang dan cara pengawasan terhadap program akselerasi perguruan tinggi. Ia mengatakan, perlu kajian pada akselerasi dari mulai SD sampai perguruan tinggi, sehingga menghasilkan kualitas yang baik.

"Jangan sampai ada obral nilai pada perguruan tinggi, supaya mahasiswa bisa cepat jadi doktor. Nilai cumlaude jangan jadi terlalu mudah diberikan. Kualitas tetap diperhatikan, selain cepatnya," kata Andreas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper