Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alokasi di APBN Menciut, Kemenristekdikti Belum Anggarkan Dana Beasiswa Dosen

Terkendala penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 di Kemenristekdikti, maka Beasiswa Profesi Pasca Sarjana (BPP) untuk penerima baru belum dianggarkan.nn
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Kabar24.com, JAKARTA -- Setiap tahunnya, kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) membiayai ribuan dosen untuk melanjutkan studi pasca sarjana baik di dalam maupun luar negeri.

Namun terkendala penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 di Kemenristekdikti, maka Beasiswa Profesi Pasca Sarjana (BPP) untuk penerima baru belum dianggarkan.

"Dalam RAPBN 2016 di anggarkan untuk BPP yang sedang berjalan atau penerima lama yang saat ini masih studi sekitar Rp700 miliar. Namun untuk penerima baru, akan kami usulkan di APBN Perubahan," ungkap Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Sumberdaya Iptek dan Pendidikan Tinggi, Ali Ghufron Mukti dalam konferensi pers di Gedung Dikti, Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Terkait anggaran bagi penerima beasiswa baru tahun 2016, Kemenristekdikti baru akan mengusulkan pada APBN Perubahan sejumlah Rp400 miliar.

Namun begitu, Kemenristekdikti akan tetap membuka beasiswa dosen untuk melanjutkan studi di dalam maupun luar negeri.

"Kami akan tetap buka setiap tahunnya, tapi karena belum dianggarkan, maka belum kami targetkan berapa jumlah penerima beasiswa baru tahun depan," paparnya.

Ali mengatakan, APBN bukan merupakan satu-satunya sumber untuk mendapatkan beasiswa. Masih banyak sumber lain yang juga dapat dimanfaatkan untuk melanjutkan studi.

"Kita juga akan cari dana untuk beasiswa melalui kerjasama dengan universitas lain di luar negeri. Bisa berupa beasiswa penelitian juga, maupun dari pihak swasta berupa CSR," kata Ali.

Untuk itu, Kemenristekdikti membentuk tim identifikasi sumber dana pendidikan khsusus bagi mahasiswa tidak mampu.

"Tim ini nanti yang akan mencari tahu dari mana saja sumber beasiswa akan diberikan. Khususnya bagi yang tidak mampu," ujarnya.

Selain memanfaatkan kerjasama antaruniversitas di luar negeri, Kemenristekdikti juga memberdayakan profesor untuk memfasilitasi dana penelitian.

"Jadi agar profesor itu juga produktif, maka dia harus fasilitasi dana penelitian dengan membentuk proposal development funding," tuturnya.

Saat ini, jumlah penerima beasiswa profesi pasca sarjana sebanyak 12.005 mahasiswa. Sebanyak 4.429 mahasiswa di antaranya menerima beasiswa studi di luar negeri.

"Untuk yang di luar negeri yang masih on going atau masih aktif hanya 2.474. Sisanya 1.813 sudah lulus dan ada sebagian yang drop out," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper