Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Jagung Riau Turun 9,62%

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, mencatat produksi jagung Riau 2015 diperkirakan sebesar 25.896 ton pipilan kering atau turun 2.755 ton pipilan kering (9,62 persen) dibandingkan tahun lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, mencatat produksi jagung Riau 2015 diperkirakan sebesar 25.896 ton pipilan kering atau turun 2.755 ton pipilan kering (9,62 persen) dibandingkan tahun lalu./Antara
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, mencatat produksi jagung Riau 2015 diperkirakan sebesar 25.896 ton pipilan kering atau turun 2.755 ton pipilan kering (9,62 persen) dibandingkan tahun lalu./Antara

Bisnis.com, PEKANBARU --  Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, mencatat produksi jagung Riau 2015 diperkirakan sebesar 25.896 ton pipilan kering atau turun 2.755 ton pipilan kering (9,62 persen) dibandingkan tahun lalu.

Kepala BPS Provinsi Riau, Mawardi Arsad dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis (12/11/2015) mengatakan, pada 2014 produksi jagung di Riau mencapai 28.651 ton pipilan kering.

"Penurunan produksi diperkirakan karena penurunan luas panen sebesar 1.616 hektare atau 13,40 persen dibandingkan 2014 seluas 12.057 hektare," katanya.

Menurut dia, penurunan produksi jagung terjadi pada subround Januari-April yaitu sebesar 771 ton pipilan kering (15,13 persen) dan subround Mei-Agustus turun 2.789 ton pipilan kering (16,03 persen).

Namun katanya, produksi diperkirakan akan naik pada periode September-Desember 2015 sebesar 13,06 persen atau 805 ton pipilan kering dibandingkan periode yang sama 2014.

"Di sisi lain produktivitas jagung tahun 2015 mengalami peningkatan dari 23,76 kuintal per hektar pada tahun 2014 menjadi 24,80 kuintal per hektar atau 4,37 persen,"katanya.

Sementara itu, pola panen jagung tahun ini sedikit berbeda dengan pola panen jagung pada tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya.

Hal itu, tambahnya, karena luas panen jagung 2015 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Akan tetapi puncak panen 2015 sama dengan tahun sebelumnya yaitu pada Juli 2015, meskipun lebih rendah jika dibandingkan tahun 2014, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper