Bisnis.com, YANGON -- Myanmar mengatakan Presiden Barack Obama telah memberikan ucapan selamat kepada negaranya atas diadakannya pemilihan umum yang bebas dan adil pada Kamis (12/11/2015), saat pemerintah dan pemimpin militer menjanjikan pemindahan kekuasaan yang damai kepada partai pimpinan Aung San Suu Kyi yang di ambang kemenangan.
Myanmar sebelumnya dikuasai oleh kalangan militer selama setengah abad dibawah pemerintahan junta.
Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) pimpinan Suu Kyi diperkirakan akan merebut kekuasaan dengan diperolehnya lebih dari 85 persen kursi yang diperebutkan dalam pemilihan umum.
"Obama menghubungi Presiden Thein Sein pagi untuk memberikan selamat kepadanya karena telah mengadakan pemilihan umum yang bebas dan resmi", ujar Menteri Informasi Myanmar Ye Htut dalam akun Facebooknya.
Pemimpin AS juga mendesak pemerintah Myanmar untuk mengatasi intoleransi beragama dan mempromosikan demokrasi penuh. Dirinya juga menyorot keadaan buruh kalangan Muslim Rohingya yang puluhan ribu diantaranya tidak memiliki hak pilih.
Melalui pembicaraan telpon tersebut, Obama berkata kepada pemimpin Myanmar untuk bangga terhadap pemilihan umum yang penting tersebut, dan memuji reformasi yang berani dari presiden, ujar Ye Htut.
Tidak ada konfirmasi langsung terkait pembicaraan tersebut dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Pada Kamis pagi, NLD telah merebut 273 kursi, hanya perlu 56 kursi lagi untuk menjadi partai mayoritas. Dan hampir dapat dipastikan bahwa NLD akan merebut kursi lebih banyak dari perkiraan karena hasil resmi tambahan yang akan diumumkan pada Kamis mendatang.
Dalam akun Facebooknya, Presiden Thein Sein dan pemimpin militer Min Aung Hlaing mengucapkan selamat kepada NLD dan berjanji untuk menghormati dan bekerja dengan pemerintahan yang baru.
Pemimpin militer yang mengulang jabatannya kembali tersebut bersumpah untuk bekerjasama dengan pemerintahan baru pada pasca pemilihan umum, ujarnya dalam akun Facebook miliknya pada Kamis.
Suu Kyi meminta untuk berdikusi mengenai perdamaian nasional dengan pemimpin militer dan Thein Sein pada Rabu, menekankan pada kebutuhan akan transisi secara damai.
Banyak pendukung NLD tetap mencurigai kalangan militer beserta sekutu politiknya, yang tidak mengakui kemenangan partai milik Suu Kyi pada 1990 dan menghukum dan membunuh banyak orang.
Sementara USDP menghadapi kekalahan dalam pemilihan umum, kalangan militer telah menyediakan jatah kursi untuk mereka dibawah konstitusi yang ada.
Dengan jatah 25 persen dari seluruh kursi parlemen, dan penguasaan aparat keamanan Myanmar, berarti mereka akan mempertahankan kekuatan besar sebagai lawan NLD.
Jalan politik Suu Kyi juga dihadang oleh konstitusi 2008 yang menyatakan dirinya dilarang untuk menjabat sebagai presiden dikarenakan anak-anaknya yang berkebangsaan asing.
Suu Kyi mengatakan bahwa pemerintahan demokrasi tidak akan mencari cara untuk menghukum kalangan militer atas perlakuan kasar yang telah dilakukan, dan mayoritas dalam parlemen akan dapat menaikkan kemampuan untuk menghadapi kelompok militer.
Sebelum pemilihan umum dilakukan, Suu Kyi telah berjanji untuk menempatkan posisinya "diatas presiden" jika kelak NLD menang. Saat ini partainya bersiap untuk merebut kekuasaan dimana Suu kyi akan mengutus seorang wakil untuk peran pemimpin negara.
Dibawah sistem politik Myanmar, Presiden Thein Sein masih akan berkuasa hingga Maret tahun depan, dan masa peralihan kekuasaan selama berbulan-bulan yang oleh pengamat dikhawatirkan akan menimbulkan masalah-masalah politis.
PEMILU MYANMAR: Presiden Obama Sampaikan Ucapan Selamat
Myanmar mengatakan Presiden Barack Obama telah memberikan ucapan selamat kepada negaranya atas diadakannya pemilihan umum yang bebas dan adil pada Kamis (12/11/2015), saat pemerintah dan pemimpin militer menjanjikan pemindahan kekuasaan yang damai kepada partai pimpinan Aung San Suu Kyi yang di ambang kemenangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium