Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suu Kyi Minta Presiden dan Pemimpin Militer Myanmar Berdiskusi

Aung San Suu Kyi meminta diskusi dengan Presiden Myanmar dan pemimpin militer atas perdamaian nasional pada Rabu saat partai prodemokrasi pimpinannya bersiap atas kemenangan telak.
Aung San Suu Kyi/Reuters
Aung San Suu Kyi/Reuters

Bisnis.com, YANGON, Myanmar --- Aung San Suu Kyi, Rabu (11/11/2015) meminta diskusi dengan Presiden Myanmar dan pemimpin militer atas "perdamaian nasional" pada Rabu saat partai prodemokrasi pimpinannya bersiap atas kemenangan telak.

Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) yang mengisyaratkan kemenangan dan telah memperoleh 90% kursi sejauh ini, Suu Kyi mengambil inisiatif.

"Masyarakat telah mengeluarkan keinginannya pada pemilihan umum. Saya ingin mengundang anda untuk mendiskusikan perdamaian nasional minggu depan pada waktu pilihan anda," tulis Suu Kyi dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Thein Sein, Komandan Tentara Min Aung Hlaing dan pembicara parlemen Shwe Mann.

Surat yang dikeluarkan oleh NLD tersebut dikirimkan saat perolehan suara gerakan demokrasinya melesat setelah pemilu, Minggu. Namun pendukung Suu Kyi masih khawatir akan reaksi militer terhadap hasil pemilihan umum.

Pada 1990, NLD memenangkan pemilihan umum pertamanya namun tidak diakui oleh militer.

NLD memperoleh 56 dari 61 kursi majelis rendah yang diumumkan pada Rabu saat terus berjalan menuju kemenangan telak. Dan sejalan dengan keinginan untuk membentuk pemerintahan yang baru.

Suu Kyi yang menjadi kekuatan utama gerakan demokrasi meraih puluhan ribu suara untuk mempertahankannya di daerah pemilihannya di Kawhmu.

Namun dirinya dilarang untuk menjadi presiden di bawah konstitusi yang berlaku. Namun dirinya telah mengatakan akan berkuasa di belakang presiden dan akan mencari wakil sebagai jalan lain untuk mendapatkan posisi pemerintahan tertinggi.

Meskipun hasilnya tidak diharapkan oleh kalangan pemerintah militer, pejabat pemilihan umum masih menahan tekanan untuk mendeklarasikan kemenangan NLD. Hal tersebut membuat frustrasi para pendukung NLD yang telah menunggu selama 25 tahun sejak terakhir kali partainya mengikuti pemilihan umum.

Partai berkuasa dalam kondisi buruk Pemilihan umum Minggu membuat Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) yang berkuasa mengalami kondisi buruk dengan perolehan kursi yang sedikit dan beberapa calon dominan USDP tidak memperoleh banyak suara.

Sebelum pemungutan suara dilaksanakan, Presiden Thein Sein dan militer telah bersumpah untuk menerima apa pun hasilnya.

"Itu adalah pemilihan umum yang bebas dan adil, kami menunggu hasil resminya," ujar juru bicara USDP Zaw Htay pada Rabu.

Namun kalangan militer masih akan mendapatkan seperempat kursi dibawah konstitusi yang berlaku, dan selain menghadang angkah Suu Kyi menuju kursi Presiden, konstitusi juga akan memberikan militer posisi-posisi strategis untuk memastikan kekuasaan untuk kedepannya.

NLD membutuhkan 67 persen dari seluruh kursi yang diperebutkan untuk membentuk pemerintahan yang baru tanpa koalisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper