Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PKB Minta Jokowi Ganti Menteri Yohana, Ini Alasannya

Partai Kebangkitan Bangsa meminta Presiden Joko Widodo untuk mengganti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise karena keahlian yang dimiliki tidak tepat.n
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Antara
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa meminta Presiden Joko Widodo untuk mengganti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise karena keahlian yang dimiliki tidak tepat.

"Yohanna memang harus diganti. Dari awal saya bilang bu Yohana itu memang dia profesor tidak ada kaitannya dengan perempuan dan anak," kata Dewan Syuro PKB Maman Imanul Haq di Jakarta, Sabtu (7/11/2015).

Menurutnya, Yohana merupakan representasi orang Papua tetapi hal seperti ini yang harus dihindari oleh Jokowi. Representasi dari Papua boleh ditempatkan dalam jabatan pemerintah tetapi dalam hal ini PKB tetap menghendaki Yohanna diganti.

"Dia tidak menguasai bidangnya, dan tidak menggunakan validasi data dan dia tidak mengerti bagaimana memberdayakan pemberdayaan perempuan dan anak. Kasus kekerasan terhadap anak itu lebih banyak diambil teman-teman di Komnas Anak, KPAI, bukan oleh dia," ujarnya.

Maman berharap Jokowi menempatkan orang yang tepat seperti Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang betul-betul menguasai peta masalah dan punya program yang harus dikerjakan. Ia yakin banyak aktivis perempuan yang bisa dijadikan menteri PPA oleh Presiden Jokowi.

"Kita bisa belajar dari bu Khofifah, orang yang sangat mengerti persis peta pertarungan dan sebagainya. Di Perlindugan Anak dan Pemberdayaan perempuan kita harus melihat zaman Gusdur, blueprint kita miliki. Banyak aktivis perempuan yang mempunyai kapabilitas seperti itu," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper