Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Keislaman Perkaya Karya Seni Jadi Lebih Indah

Seni pewayangan, karya sastra, dan film menjadi sarana penyampaian pesan sekaligus ekspresi nilai-nilai keislaman di kalangan masyarakat nusantara.
Ilustrasi/Jibiphoto-Sunaryo Haryo Bayu
Ilustrasi/Jibiphoto-Sunaryo Haryo Bayu

Bisnis.com, TANGSEL- Seni pewayangan, karya sastra, dan film menjadi sarana penyampaian pesan sekaligus ekspresi nilai-nilai keislaman di kalangan masyarakat nusantara.

Fachry Ali, Tokoh Nasional, mengatakan salah satu produk seni kebudayaan Tanah Air yang menjadi medium penyampaian pesan dan ekspresi nilai keislaman tanah air adalah wayang.

Pertunjukan wayang, lanjutnya, menjadi medium yang cukp tepat karena selain menjadi sarana hiburan rakyat, ternyata wayang juga disukai kalangan istana.

“Dengan jangkauan yang demikian itu maka wayang menjadi medium efektif dalam penyampaian pesan sekaligus mengekspresikan nilia-nilai keislaman,” katanya dalam seminar nasional bertajuk Wajah Seni Budaya Islam Indonesia.

Seminar menampilkan pembicara Fachry Ali, Tokoh Nasional, Jamal D. Rahman, sastrawan dan Pemred Majalah Sastra Horison, dan Hanung Bramantyo, sutradara film, itu diselenggarakan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, Senin (26/10/2015).

Jamal D. Rahman, sastrawan dan Pemred Majalah Sastra Horison, mengatakan Islam juga menjadi ruh dalam berbagai karya sastra yang dihasilkan para sastrawan tanah air, seperti novel Tenggelamnya Kapal Van Derwick karya Hamka, yang sempat diangkat menjadi film.

“Sepintas novel ini mengangkat romansa percintaan anak muda. Namun, pada kenyataannya, novel ini berbicara tentang negosiasi Islam dan hukum adat,” katanya.

Dia dalam situs resmi UIN Jakarta juga menjelaskan ketika nilai-nilai keislaman masuk dalam karya sastra, maka karya sastra pun menjadi sangat indah. Bahkan, lanjutnya, perpaduannya juga merefleksikan harmonitas Islam dengan kebudayaan setempat.

Sementara itu Hanung Bramantyo, sutradara film, mengatakan dalam perkembangan kontemporer, produk seni kebudayaan yang menjadikan Islam sebagai ruh di dalamnya adalah film.

Menurutnya, film bukan sekedar produk hiburan, melainkan juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai bagi umat. Karena hakikat manusia haus dengan cerita dan informasi yang dieksplorisasikan dalam sebuah karya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper