7. MENDERITA ISPA
7. MENDERITA ISPA
Jumlah penderita inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, sejak Juli hingga September 2015 mencapai 2.992 orang.
"Kalau secara perinci, masyarakat yang terkena ISPA, yakni pada bulan Juli sebanyak 886 orang, Agustus 1.113 orang, dan September 993 orang," kata Kepala Bidang Penanganan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Padangsidimpuan dr. Maryanthi di Padangsidimpuan, Sabtu.
Jika melihat kasusunya, kata dr. Maryanthi, pada umumnya warga terjangkit penyakit yang juga diakibatkan oleh perubahan cuaca tersebut adalah kalangan anak-anak.
"Menurut data kami, sebanyak 70 persen penderita ISPA berasal dari kalangan anak-anak," katanya.
Menurut dia, tinggginya anak-anak yang menderita ISPA diakibatkan daya tahan tubuh anak, terutama yang masih balita, memang rentan sehingga mudah terjangkit penyakit.
Untuk mengantisipasi makin meningkatnya penderita ISPA, Dinkes Kota Padangsidimpuan sudah melakukan berbagai pencegahan, termasuk membagi-bagikan masker kepada masyarakat.
Ia mengimbau seluruh warga agar mengurangi aktivitas di luar ruangan, sebab kondisi kabut asap masih relatif berbahaya.
"Kalau bisa, kurangi aktivitas di luar ruangan untuk menghindari kabut asap," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Padangsidimpuan Khoiruddin Nasution mengatakan bahwa pemkot setempat harus mengambil kebijakan yang bersifat membantu warga dalam mengantisipasi berbagai penyakit yang timbul akibat kabut asap.
"Itu jumlah yang luar biasa. Kami dari DPRD, khususnya komisi yang membidangi masalah kesehatan, mendesak pemerintah agar segera membuka posko-posko sehingga masyarakat yang terkena penyakit akibat kabut asap dapat langsung ditangani," katanya.
Posko tersebut, kata dia, dibuat di setiap lingkungan sehingga masyarakat bisa mendapatkan langsung pelayanan medis apabila ada yang terjangkit ISPA.
"Selain itu, kami juga meminta peran pustu di kelurahan-kelurahan harus dimaksimalkan karena pustu langsung bersentuhan dengan warga," katanya.