Kabar24.com, JAKARTA -- Protes terhadap revisi UU KPK datang dari puluhan alumni berbagai universitas di Indonesia. Para alumni tersebut menggelar aksi di halaman gedung KPK sembari membawa spanduk bertuliskan 'Tolak Revisi UU KPK'.
Sejumlah pegawai KPK juga turut serta dalam aksi tersebut. Mereka memakai sarung tangan merah bertuliskan GAK yang merupakan singkatan dari Gerakan Anti Korupsi.
"Kami berkomitmen menolak revisi Undang-Undang KPK yang diajukan oleh partai-partai di DPR. Siapa saja yang dalam hal ini melemahkan KPK, berhadapan dengan masyarakat. Dan kita harus melawan," ujar koordinator GAK, Rudy Johannes alumni Universitas Indonesia, Jumat (9/10/2015).
Petinggi KPK pun tak ketinggalan ikut serta dalam aksi menentang revisi UU KPK tersebut. Empat petinggi KPK yang nampak dalam barisan tersebut yaitu Taufiequrrachman Ruki, Adnan Pandu Praja, Indriyanto Seno Adji, dan Zulkarnain. Bahkan Ruki dan Zulkarnain pun turut mengenakan sarung tangan merah dengan tulisan GAK.
"Ketika gerakan anti korupsi ditekan dari kiri dan kanan, sandaran para pelaksana ini hanya ada pada gerakan masyarakat anti korupsi. Tidak ada kata-kata lain kecuali lawan korupsi!" seru Ruki.
Tiga poin yang disampaikan GAK yaitu :
1 menentang dengan keras setiap upaya untuk melemahkan KPK sebagai salah satu elemen Trisula Penengak Hukum, dan menentang keras setiap upaya mendukung dan menyelamatkan para koruptor dan pelaku kejahatan terorganisir dari jeratan hukum
2. meminta DPR untuk membatalkan pengajuan kedua RUU tersebut karena kedua RUU tersebut telah mengkhianati tujuan nasional dan amanah reformasi
3. menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak memilih para wakil rakyat yang berniat melemahkan KPK.
Usai menggelar aksi di KPK, para penggerak anti korupsi GAK ini akan melanjutkan aksi di gedung DPR untuk mendesak penghentian revisi UU KPK.