Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEBAKARAN HUTAN: Jika Terbukti Terlibat, Kontrak Pemasok Bahan Baku Diputus APRIL

Perusahaan industri kehutanan dan produsen kertas, Asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL), melakukan evaluasi dan akan memutuskan kontrak terhadap perusahaan penyuplai bahan baku kayu yang terbukti membakar hutan.
Menteri Perindustrian Saleh Husin menandatangani prasasti disaksikan Kepala BPPI Kemenperin Haris Munandar, Plt. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Direktur Utama PT. RAPP Tony Wenas, dan Direktur APRIL Anderson Tanoto (kanan) pada acara Pemancangan Tiang Pertama Paper Machine 3 PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dengan nilai investasi sebesar Rp. 4 triliun di Pelelawan, Riau./kemenperin
Menteri Perindustrian Saleh Husin menandatangani prasasti disaksikan Kepala BPPI Kemenperin Haris Munandar, Plt. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Direktur Utama PT. RAPP Tony Wenas, dan Direktur APRIL Anderson Tanoto (kanan) pada acara Pemancangan Tiang Pertama Paper Machine 3 PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dengan nilai investasi sebesar Rp. 4 triliun di Pelelawan, Riau./kemenperin

Bisnis.com, PEKANBARU - Perusahaan industri kehutanan dan produsen kertas, Asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL), melakukan evaluasi dan akan memutuskan kontrak terhadap perusahaan penyuplai bahan baku kayu yang terbukti membakar hutan.

"Kita sangat tegas pada kebijakan tanpa bakar, atau no burn policy, baik itu terhadap perusahaan sendiri dan mitra kerjanya. Kita akan mengevaluasinya dan kalau perlu kita akan putuskan hubungan kerjasama," kata Director of Sustainability PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Rudi Fajar, di Pekanbaru, Rabu (8/10/2015).

RAPP merupakan anak perusahaan terbesar dari APRIL, yang memiliki pabrik bubur kertas dan kertas di Kabupaten Pelalawan, Riau, dengan kapasitas dua juta ton per tahun.

Selain memiliki konsesi hutan tanaman industri sendiri seluas 338 ribu hektare di Riau, APRIL juga mengandalkan pasokan bahan baku kayu dari perusahaan mitra kerja mereka.

Rudi Fajar tidak membantah bahwa ada perusahaan mitra kerja pemasok kayu mereka yang kini berurusan dengan penegak hukum terkait dugaan kebakaran lahan dan hutan.

Salah satunya dalah PT Sumatera Riang Lestari (SRL) yang kasusnya kini dalam tahap penyelidikian di Polda Riau, bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kebakaran lahan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejak 2014.

Ia mengatakan pihaknya secara periodik melakukan supervisi terhadap upaya perusahaan penyuplai bahan baku dalam mengatasi konflik lahan, penerapan tata kelola air di konsesi, sistem mitigasi serta kesiapan sumber daya dalam penanganan kebakaran lahan. "Kita harus mendukung penegakan hukum," kata Rudi Fajar.

Selain itu, ia juga tidak membantah telah terjadi kebakaran pada konsesi RAPP saat kondisi pada tahun ini yang sangat kering akibat dampak El Nino, namun Rudi menyatakan kebakaran di konsesi RAPP bisa ditanggulangi dengan cepat.

"Kebakaran di tempat kita tidak lebih dari satu persen dari luas konsesi yang mencapai 338 ribu hektare," katanya.

Menurut dia, perusahaan tersebut sangat serius dalam mencegah kebakaran lahan dengan melakukan investasi hingga delapan juta dolar AS yang digunakan untuk penyiapan infrastruktur sebesar enam juta dolar AS dan operasional ratusan personel pemadam kebakaran hingga dua juta dolar AS.

"Sampai sekarang kita (RAPP) belum ada penyelidikan dari pihak berwajib terkait kebakaran di konsesi kita," katanya.

Ia menambahkan, pendeteksian terhadap kebakaran lahan di konsesi perusahaan dilakukan secara ketat menggunakan teknologi canggih, sehingga kebakaran lahan bisa dengan cepat diketahui sebelum api mencapai luas satu hektare dan dalam waktu di bawah satu jam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper