Kabar24.com, JAKARTA—Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, punya cara unik mengungkap kasus pembunuhan Putri Nur Fauziah, bocah 9 tahun yang jasadnya ditemukan di dalam kardus.
SIMAK: MAYAT PUTRI DI KARDUS: 5 Misteri Kematian Putri
Tito memiliki kebiasaan rutin menyisir lokasi ditemukan mayat bocah kelas II SDN Kalideres 05 Pagi Jakarta Barat tersebut hampir setiap malam.
SIMAK: Pesepakbola Paling Menakutkan
Di sepanjang jalan Sahabat, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (6/10/2015) malam, Tito memimpin langsung penyisiran singkat di lokasi penemuan mayat. Dia bersama jajarannya di Polda Metro Jaya hanya mengenakan kemeja putih menyusuri lokasi kejadian.
SIMAK: Inilah Taman Bermain Anak yang Dibangun ISIS
Dia tak bergeming saat beberapa wartawan mencoba mendekatinya, untuk menanyakan tujuannya inspeksi rutin hampir setiap malam. Tito justru tampak serius mengamati keadaan dan mendengar penjelasan dari jajarannya yang turut mendampingi.
BACA JUGA: Padang-Qatar Garap Wisata Terpadu Gunung Padang
Tito berjalan menyusuri lorong gang sempit penuh sampah tersebut. Dia juga mengawasi closed circuit television (CCTV) yang berada di pengujung gang, tak jauh dari lokasi penemuan mayat.
"Lho kok masih di sini, saya pikir warga tadi," ujar Kepala Dirkrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Khrisna Murti yang mendampingi Tito.
SIMAK: Aurel Hermansyah Pacari Anak Gubernur Sulawesi Tenggara
Kunjungan mereka hanya berlangsung 15 menit dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Sebelumnya, Tito juga kerap mengunjungi lokasi penemuan mayat di tempat pembuangan sampah tersebut.
Kematian Putri sampai saat ini masih menjadi teka-teki polisi untuk mengungkap siapa pembunuh keji tersebut. Gadis yang tinggal di RT 06 RW 07, Rawa Lele, Kalideres, itu meninggal setelah mengalami kekerasan fisik.
SIMAK: Sensasi Wisata Olahraga di 20 Negara
Dari hasil otopsi, Putri mengalami banyak luka di sekujur tubuhnya. Mulai dari luka bekas cekikan, pukulan di mulut, telinga dan hidung mengeluarkan darah, serta rusaknya kelamin dan anus korban.