Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanganan Karhutla, Kapolri: Tak Hanya Presiden, Semua Tak Puas

Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mengungkapkan penanganan kebakaran hutan dan lahan hingga kini tidak memuaskan, menyusul kunjungannya bersama Presiden Joko Widodo ke Kalimantan Tengah meninjau bencana asap.
Patung Tarian Sekapur Sirih dipasangi masker di Jambi, Senin (14/9). Aksi yang dilakukan oleh aktivis Tajridanur itu sebagai bentuk solidaritas terhadap korban kabut asap sekaligus menuntut pemerintah bertindak cepat untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang telah mengakibatkan udara pada level berbahaya./Antara
Patung Tarian Sekapur Sirih dipasangi masker di Jambi, Senin (14/9). Aksi yang dilakukan oleh aktivis Tajridanur itu sebagai bentuk solidaritas terhadap korban kabut asap sekaligus menuntut pemerintah bertindak cepat untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang telah mengakibatkan udara pada level berbahaya./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mengungkapkan penanganan kebakaran hutan dan lahan hingga kini tidak memuaskan, menyusul kunjungannya bersama Presiden Joko Widodo ke Kalimantan Tengah meninjau bencana asap.

"Tidak hanya Presiden, semua kita tidak puas penanganan itu," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Karenanya, menurut mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu, pihaknya akan meningkatkan penanganan kebakaran hutan dan lahan hingga ke pedalaman. Adapun kedepannya, kepolisian juga akan mengintensifkan penegakan hukum.

"Kemarin yang saya kunjungi cukup parah, Presiden minta lakukan upaya pemadaman dan pencegahan lebih banyak lagi. Termasuk membangun parit-parit embung untuk menyiapkan air pemadaman,"  katanya.

Dalam upaya pencegahan ini, menurut Badrodin perlu memberdayakan unsur pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk sosialisasi soal pemadaman titik api. Selain itu, perusahaan perkebunan wajib pula mengantisipasi kebakaran dengan menyediakan kolam-kolam penyediaan air, penambahan peralatan dan personel.

"Itu kewajiban korporasi yang diberikan izin pemerintah," katanya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi ihwal bertambahnya tersangka pembakaran hutan, Badrodin mengatakan belum ada penambahan, jumlah tersangka masih 10 korporasi.  "Tidak ada," katanya.

Seperti diberitakan setkab.go.id, Rabu hingga Kamis (23-24 September), Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kalimantan Tengah untuk meninjau kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan bencana kabut asap di provinsi itu.

Dalam sepekan ini, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah tercatat berada dalam kategori berbahaya dan jarak pandang pun hanya 50 hingga 500 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper