Bisnis.com, SOLO - Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Solo, Jawa Tengah, berhasil menciptakan dua alat pendeteksi dini tanah lonsor, dengan versi mekanik dan versi yang dilengkapi closed-circuit television (CCTV).
Karya Pelajar SMP Negeri 1 ini diperagakan penggunaanya, di hadapan Penjabat (Pj) Wali Kota Surakarta Budi Suharto dan ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS), saat upacara tanggal 17, di halaman Balai Kota Surakarta, Kamis (17/9/2015).
"Peralatan ini dirakit dengan biaya yang cukup murah hanya Rp 150.000," kata Pembina siswa SMP Negeri 1 Solo Djoko Kristono, saat pemaparan di hadapan wali kota tersebut.
"Ini bukan high-tech tetapi ini hanya buatan anak-anak kami SMP Negeri 1 Solo. Ini mekanikal murni deteksi tanah longsor yang cukup sederhana. Ada dua, versi satu mekanik dan versi dua dilengkapi CCTV dan handphone. Selain tanah longsor alat ini juga bisa untuk mendeteksi banjir," katanya.
Alat pendeteksi bencana dini ini berhasil menyabet juara pertama dalam ajang Creanova di Solo Tecno Park (STP), yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Surakarta 2015.
Djoko menjelaskan cara penggunaan alat ini yang cukup simpel. Cara kerjanya alat tersebut dilengkapi penggulung. Bilamana ada pergerakan tanah maka kedudukan penggulung itu tidak setimbang. Dengan begini makan konektor akan menyala dan sirine akan berbunyi.
"Kerjanya cukup simpel, pada prinsipnya hanya pada penggulung dan kedudukan yang tidak setimbang dan bisa menggeser konektor. Dalam ujicoba memang kami hanya menggunakan pasir yang digeser sedikit-sedikit. Adanya pergeseran alat ini alarm akan berbunyi dan lampu menunjuk sinyal bercahaya," katanya.
Ia mengatakan peralatan ini juga sebagai peringatan dini. Sedangkan tindakan selanjutnya tergantung pada yang berwenang dalam menyikapi. "Kami juga mendapat pertanyaan saat uji coba. kalau alarmnya berbunyi dan warga mengabaikan, itu sudah menjadi ranahnya pemangku kebijakan," ungkapnya.
Selain demo alat pendeteksi tanah longsor dalm upacara 17an di balai kota juga diwarnai demo pemadam kebakaran manual. Alat pemadam itu bernama Pawang Geni (Penjinak Api) yang dibuat warga Kelurahan Sudiro Prajan, Kecamatan Jebres, Solo.
Di samping itu juga ada peragaan Pesawat Robotik Siswa dari CV Krisna Mandiri Manahan, Solo. Robot ini sejenis pesawat tanpa awak (droon). Piranti ini juga multi fungsi sebagai pemantau area perkebunan, pemantau lalulintas dan juga untuk memantau keberadaan anak jalanan.
Pj Wali Kota Budi Suharto mengapresiasi seluruh anak bangsa tersebut. Bahkan untuk pesawat robotik ini Pemkot berencana membeli beberpa unit untuk SKPD terkait. Seperti Satpol PP memantau keberadaan PKL dan gelandangan. Dishubkominfo untuk memantau kemacetan di Solo.
"Inilah potret ke depan anak-anak kita yang maju dalam karya ilmiahnya. Mungkin ini ke depan bisa diterapkan untuk pengembangan teknologi dan mempermudah kinerja," katanya.