Kabar24.com, SOLO -- Kondisi politik Mesir kembali bergejolak, bahkan terakhir pasukan Mesir sampai salah tembak dan menewaskan 12 wisatawan karena diduga sebagai bagian dari kelompok teroris yang sedang dikekar pihak keamanan negeri itu.
Meski kondisi Mesir bergejolak, TKW dan WNI yang berada di Mesir dilaporkan dalam kondisi aman.
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Arab Mesir di Cairo Nurfaizi Suwandi, mengatakan TKW dan warga negara Indonesia yang tinggal di Mesir aman dan tidak terpengaruh gejolak politik di negara tersebut.
"TKW Indonesia di Mesir tidak kena dampak di negara tersebut, mereka itu keberadaannya menyebar dan bisa menjaga dirinya sendiri," kata Nurfaizi Suwandi seusai menempuh ujian doktor di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (14/9/2015).
Ia mengatakan warga negara Indonesia yang berada di Mesir ada sekitar 5.000 orang dan sepertiganya tenaga kerja wanita (TKW).
"Saya sudah memberikan peringatan-peringatan kepada warga negara Indonesia yang ada di Mesir untuk tidak berhubungan dengan persoalan di dalam negeri Mesir dan apabila menemui masalah agar secepatnya menghubungi Kedutaan Indonesia yang ada di Mesir," katanya.
Dikatakan Nurfaizi, mengenai masalah TKW sebenarnya Mesir bukan merupakan negara tujuan seperti di Malaysia atau yang lainnya. Mesir sendiri merupakan negara pengirim tenaga kerja keluar negeri.
"Indonesia dan Mesir tidak ada perjanjian pengiriman tenaga kerja ataupun MoU (Memorandum of Understanding) yang layaknya dilakukan Indonesia dengan negara tujuan TKW-PLRT (penata laksana rumah tangga), tetapi masih terdapat ribuan TKW-PLRT di Mesir, baik yang tercatat maupun tidak tercatat di KBRI Cairo Mesir, sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan mereka menjadi TKW-PLRT adalah ilegal (melanggar hukum Mesir)," katanya.
Nurfaizi mengatakan Undang-Undang Mesir tidak mencantumkan masalah TKW-PLRT sebagaimana negara tujuan pengiriman Indonesia ke luar negeri. Hal ini mengakibatkan rentannya status dan kondisi TKW-PLRT yang bekerja di Mesir.
Ia mengatakan untuk pertumbuhan ekonomi di Mesir juga kurang menguntungkan, karena hanya tumbuh sekitar tiga persen. Untuk itu harus diwaspadai kepada mereka yang akan menjadi TKW-PLRT di Mesir.
Nurfaizi mengatakan TKW yang datang ke Mesir pada umumnya lewat jalur yang tidak resmi. Untuk mengurangi persoalan tersebut semenjak Pemerintah Presiden Joko Widodo, ada pemulangan TKW secara gratis.
"Program ini sudah berjalan beberapa bulan dan kami setiap bulan rata-rata memulangkan tiga sampai empat TKW ke tanah air secara gratis," ujarnya.
Mesir kembali dilanda gejolak. Dalam sebuah operasi, pasukan keamanan negeri itu telah membunuh 12 orang termasuk dua wisatawan asal Meksiko, karena salah mengejar iring-iringan mobil mereka ketika mengejar kelompok jihadis di Gurun Barat.
Tempat kejadian tersebut, yang merupakan oasis terkenal bagi wisatawan dengan keindahan bebatuan, juga merupakan tempat persembunyian para gerilyawan.