Kabar24.com, JAKARTA -- Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia, Lely Aryanie menilai apa yang dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo II RJ Lino sebagai bentuk komunikasi politik yang ingin menunjukkan kedekatan dengan pemegang jabatan.
Turunnya Bareskrim Budi Waseso dinilai sebagai efek dari sikap Lino.
"Apa yang dilakukan Lino adalah untuk menunjukkan kedekatan dia dengan penguasa. Nah dengan menunjukkan kedekatan itu dia berpikir bahwa dia bisa menggoyang seseorang dalam jabatan tertentu. Dan itu berhasil, Buwas turun," ujar Lely dalam diskusi bertajuk "Pelindo Dibongkar Siapa Disasar" di wilayah Cikini, Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
Sikap Lino yang seakan memamerkan kedekatan dengan penguasa ini menjadi suatu momen tersendiri bagi Lino dan bisa menjadi beban bagi penguasa yang dihubungi. Namun, menurut Lely hal tersebutlah yang disebut sebagai suatu bentuk bisik-bisik komunikasi politik.
"Ini seharusnya menjadi beban psikologis bagi penguasa yang ditelepon. Tapi kenapa tidak diselesaikan? Inilah yang namanya bisik-bisik komunikasi politik," tambah Lely.