Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pansus Pelindo II: Ini Alasan Fraksi di DPR Sepakat

Seluruh Fraksi Partai Politik di DPR kompak membentuk panitia khusus lintas komisi untuk meneliti lebih dalam penanganan sejumlah kasus dugaan tindak pidana di PT Pelindo II.
Kabareskrim Komjen Pol. Budi Waseso langsung mendatangi kantor Pelindo II seusai penggeledahan kantor direksi IPC/Pelindo II, Jumat (28/8/2015)./Bisnis-Akhmad Mabrori
Kabareskrim Komjen Pol. Budi Waseso langsung mendatangi kantor Pelindo II seusai penggeledahan kantor direksi IPC/Pelindo II, Jumat (28/8/2015)./Bisnis-Akhmad Mabrori

Kabar24.com, JAKARTA — Seluruh Fraksi Partai Politik di DPR kompak membentuk panitia khusus lintas komisi untuk meneliti lebih dalam penanganan sejumlah kasus dugaan tindak pidana di PT Pelindo II.

“Dengan demikian, Komisi III tinggal menyusun formasi pansus yang terdiri dari beberapa komisi untuk segera dikoordinasikan dengan pimpinan DPR,” kata Masinton Pasaribu, anggota Komisi III dari Fraksi PDIP, di Kompleks Gedung Parlemen, Kamis (10/9/2015).

Secara detil, paparnya, pansus tersebut akan beranggotakan wakil rakyat dari Komisi V yang akan menangani masalah perhubungan, Komisi VI yang akan menangani masalah keperseroan, serta Komisi IX yang menangani masalah ketenagakerjaan.

Selain itu, pembentukan pansus tersebut juga melibatkan Komisi XI yang menangani masalah anggaran di Pelindo II.

Bambang Soesatyo, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar menyebutkan. kasus korupsi tersebut tersebut harus diungkap.

“Nanti kira-kira namanya Pansus Pelindo Gate,” katanya.

Pansus tersebut, jelasnya, berperan menyelidiki berbagai macam persoalan yang terjadi di Pelindo II.

“Untuk goal dari Komisi III, kami ingin memastikan bahwa penyidikan kasus dugaan korupsi pembelian mobile crane serta pengungkapan kasus dwelling time tidak dicampuri urusan politik,” ujarnya.

Ruhut Sitompul, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat juga mengungkapkan hal serupa. “Pembentukan pansus itu tidak akan mencampuri urusan hukum. Kami hanya ingin memastikan pengungkapan kasus berjalan dengan benar.”

Menurut Ruhut, ada banyak kejanggalan yang muncul saat Polri mengungkap kasus di Pelindo II. Salah satunya, selama ini tidak ada satu pun petinggi negara yang menelepon Kapolri dalam penanganan kasus pidana apa pun.

“Tapi kali ini, saat Bareskrim mengambil data ke Pelindo, mendadak gaduh. Ujungnya, Menteri BUMN Rini Soemarno serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Sofyan Djalil meminta Kapolri agar bawahannya tidak membuat gaduh,” ujar Ruhut.

“Dalam hal ini, saya bertanya siapa yang sebenarnya membuat gaduh? Saya rasa Polri tidak gaduh dalam bekerja. Yang gaduh itu, ya yang kebakaran jenggot,” ujarnya.

Irma Suryani, anggota Komisi IX dari Fraksi Partai NasDem, mengatakan Komisi IX telah membuat panitia kerja (panja) Pelindo II untuk mengusut kasus pemberangusan serikat pekerja serta kasus PHK yang sempat terjadi di perusahaan itu.

“Namun kami akan menggabungkan panja itu ke pansus yang dibentuk oleh Komisi III,” katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti siap mendukung pembentukan pansus tersebut dengan memberikan dukungan pengayaan data.

“Kami siap mendukung, karena pansus itu berkait erat dengan penegakan hukum,” ujarnya.

Meski begitu, Kapolri juga meminta agar pansus Pelindo II tidak mencampuri penyelidikan kasus ini secara hukum. Selanjutnya silakan baca: Pansus Pelindo II: Kapolri Minta Parlemen Tak Intervensi Pengusutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper