Kabar24.com, JAKARTA- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, memaparkan, ada lima fase pembelajaran guna meraih prestasi gemilang.
"Fase pembelajarannya adalah kita ajarkan, kita biasakan, didisiplinkan sehingga menjadi kebiasaan, dan terakhir karena sudah terbiasa menjadi kebudayaan," ujar Anies di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Jumat (28/8/2015).
Fase tersebut harus dijalankan secara bertahap, tidak bisa dilompat. Pihak sekolah, kata Anies, sebaiknya menerapkan kelima fase tersebut secara reguler.
Selain menerapkan lima fase pembelajaran, sekolah juga perlu memerhatikan pendidikan karakter. Menurutnya, proses menumbuhkan karakter perlu memerhatikan tiga hal yaitu intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan nonkurikuler.
Dia menilai, selama ini aspek nonkurikuler kurang mendapat perhatian, padahal efeknya mungkin saja bisa lebih besar dalam pembelajaran. Misalnya, pembelajaran budi pekerti.
Mantan rektor Universitas Paramadina itu menambahkan, pada pembelajaran budi pekerti, ada karakter positif, karakter moral serta karakter kinerja.
Anies menjelaskan, karakter kinerja berarti bicara tentang kesungguhan, kerja keras, dan yang tindakannya adalah untuk mendorong kejujuran, menghormati sesama serta cinta Tanah Air.
"Yang mau kita kerjakan adalah menjalankan pendidikan untuk bangsa melalui perilaku anak-anak sekolah. Karena itu, saya berharap ini bisa kita kerjakan benar-benar serius," pungkasnya.