Bisnis.com, JAKARTA -- Menginjak usia 70 tahun kemerdekaan Indonesia, sejumlah eksperimentasi demokrasi telah dilakukan. Demokrasi tentunya semakin berkembang sejak era reformasi hingga sekarang ini, sehingga dalam beberapa hal pelaksanaan demokrasi Indonesia telah menjadi rujukan dan contoh sukses bagi banyak negara lain yang sedang berjuang mengadopsi dan melembagakan demokrasi.
Berikut beberapa contoh pencapaian Indonesia yang dapat menjadi pondasi lestarinya demokrasi dimasa depan, yang dirangkum oleh peneliti politik dan kebijakan publik, Nico Harjanto.
1. Pelembagaan proses demokrasi dan pemilu rutin yang relatif damai.
Tidak dapat disangkal bahwa Indonesia telah mampu membuktikan diri sebagai negara muslim demokratis terbesar di dunia. Dengan rangkaian pemilihan umum legislatif dan eksekutif yang berjalan secara reguler dan reltif damai.
"Proses pergantian kepemimpinan di partai politik meski selalu diikuti dengan dinamika politik yang tinggi ternyata tetap tidak menghancurkan partai politik yang ada," ujar Nico dalam seminar nasional kongres asosiasi ilmu politi indonesia (AIPI) di Widya Graha LIPI, Jakarta, Kamis (27/8/2015).
2. Pemerintahan yang memiliki legitimasi dan demokrasi
Semenjak presiden dan kepala daerah dipilih melalui pemilihan langsung dan dengan adanya pembatasan dua periode, legitimasi pemerintah semakin kuat karena ditopang dengan dukungan populer yang nyata sebagaimana tampak dalam hasil-hasil pilpres dan pilkada.
"Pemerintahan yang memiliki legitimasi merupakan prasyarat yang sangat pernting karena banyak demokrasi baru justru mengalami reversal," tutur ketua populi center ini.
3. Kebebasan sipil, hak-hak politik dan kelembagaan
Meski baru mengalami demokrasi selama kurang dari dua dekade setelah masa interregnum yang panjang dibawah rezim otoritarian, Indonesia saat ini masih berada dalam perkembangan demokrasi yang penuh harapan dan berada pada posisi yang tepat dari berbagai dimensi.
"Dari pengukuran Indonesia Democracy Index (IDI) terbaru, kenaikan skor demokrasi Indonesia tertopang dengan suksesnya penyelenggaraan pemilu 2014 yang terefleksikan dengan membaiknya skor kelembagaan demokrasi, hak-hak politik, dan kebebasan sipil,"paparnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari economist intelligence unit Indonesia masih digolongkan dalam kategori flawed democracy karena skor totalnya 6,95 pada pengukuran tahun 2014, namun jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara masih lebih bagus dan kecenderungan skornya semakin tinggi.
"Itu artinya, kualitas demokrasinya semakin ada perbaikan. Dari lima kategori penilaian, Indonesia mendapat skor yang paling bagus dibandingkan dengan negara-negara tetangga,"ungkapnya.
Dengan semakin banyaknya capaian demokrasi, kata Nico, tentu bisa menjadi modal politik untuk memperkuat politik Indonesia kedepan. Namun, dibalik pencapaian tentu ada juga kelemahan Indonesia dan kemunduran yang bisa mengancam masa depan demokrasi Indonesia.