Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berkomitmen meningkatkan perdagangan saling menguntungkan dan pembangunan infrastruktur di Timor Leste.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan persoalan perdagangan dan investasi isu strategis yang dibicarakan bersama Perdana Menteri Rui Maria de Araujo. Pasalnya, kedua negara membutuhkan peningkatan perdagangan dan investasi, untuk menggerakkan perekonomiannya.
"Indonesia terus berkomitmen untuk berpartisipasi terus dalam pembangunan infrastruktur dalam Timor Leste, dan akan terus meningkatkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Perdana Menteri Araujo mengatakan Indonesia dan Timor Leste selama ini memiliki hubungan perdagangan dan investasi yang positif. Saat ini saja ada beberapa badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia dan 400 perusahaan swasta asal Indonesia yang beroperasi di Timor Leste.
Menurutnya, kerja sama yang terjalin di antara kedua negara sebenarnya sudah dilakukan pada berbagai sektor. Hingga kini setidaknya sudah ada 50 perjanjian kerja sama yang dilakukan oleh kedua negara.
"Kami sangat menghargai komitmen Indonesia dalam membangun kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian, perikanan, infrastruktur, dan kehutanan. Hari ini kami juga menyaksikan dua kesepakatan di sektor pertanian dan kehutanan," ujarnya.
Untuk mengembangkan perekonomian yang terintegrasi antara kedua negara, Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Araujo sepakat untuk mengatur lebih lanjut keberadaan pasar di Mota Ain-Batugede.
Pemerintah Indonesia sendiri akan mendorong lebih banyak perusahaan swasta nasional sektor telekomunikasi dan energi untuk melakukan investasi di Timor Leste. Selama ini, perusahaan nasional fokus mengembangkan sektor infrastruktur dan perbankan di negara tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menawarkan produk industri pertahanan dalam negeri, seperti pesawat CN-235 dan CN-295, kendaraan tempur jenis ANOA, senjata, amunisi, serta seragam militer.