Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerima Beasiswa LPDP Inisiasi Bangun Rumah Baca di Desa Ramea

Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (BPI-LPDP) menginisiasi bangun rumah baca di desa Ramea-Banten, melalui kegiatan yang diberi tajuk "Menyapa Indonesia".
Anak-anak membaca buku di sebuah perpustakaan/JIBI-Wahyu Darmawan
Anak-anak membaca buku di sebuah perpustakaan/JIBI-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (BPI-LPDP) menginisiasi bangun rumah baca di desa Ramea-Banten, melalui kegiatan yang diberi tajuk "Menyapa Indonesia".

"Kami memilih Desa Ramea ini yang letaknya hanya 130 km dari Ibukota Jakarta, namun fasilitas pendidikan desanya sangat memprihatinkan. Hal ini menyebabkan minat penduduk Ramea untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi masih sangat rendah," Kata koordinator program menyapa Indonesia, Kharisma Putra, Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Selain membangun rumah baca, program lain yang akan dicanangkan untuk membantu mensejahterakan masyarakat khususnya didaerah pedesaan, para penerima BPI LPDP ini juga menginisiasi pembentukan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) di desa tersebut.

Pasalnya, dari 900 kepala keluarga (KK) di Desa tersebut, hanya terdapat satu MCK umum dengan rata-rata kepemilikan MCK adalah 7%.

"93% warga melakukan kegiatan MCK di sungai, bawah pohon dan empang. Kondisi ini sungguh memprihatinkan jika dikaitkan dengan kesehatan dan perilaku hidup bersih masyarakat pedesaan,"ujar alumni mahasiswa Universitas Prasetya Mulya ini.

Selain itu, dibidang pertanian juga akan memfasilitasi petani dengan pembuatan bank bibit dan fasilitas pembibitan tanaman kayu dan sayuran.

"Dalam bidang pertanian di Desa Ramea memiliki potensi besar khususnya pada tanaman melinjo. Namun pengelolaannya belum maksimal. Maka kita akan memberikan pelatihan pengolahan kulit melinjo dan pembuatan alat pengering melinjo,"tuturnya.

Seluruh kegiatan ini merupakan tanggung jawab dari penerima program beasiswa yang diberikan dari lembaga dibawah kementerian keuangan, yang telah berlangsung sejak bulan Juli 2015 dan ditargetkan selesai pembangunan fisiknya pada akhir September 2015 mendatang.

"Kegiatan ini murni kegiatan sosial yang tidak ada campur tangan dari Kementerian Keuangan. Jadi penggalangan dana dalam bentuk crowdfunding dan sponsorship," ungkapnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper