Kabar24.com, BANDUNG - Pendaki pemula diimbau untuk tidak nekat mengganti gunung sendirian tanpa didampingi pemandu profesional.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengimbau para pendaki, khususnya mahasiswa yang hobi mendaki ke gunung agar lebih berhati-hati ketika hendak melakukan pendakian dan pandai membaca cuaca di lokasi.
"Gunung itu sulit diprediksi, seperti cuaca atau kondisinya, jadi saya imbau untuk lebih berhati-hati lagi saat hendak melakukan pendakian," kata Deddy Mizwar di Bandung, Kamis (13/8/2015).
Hal itu disampaikan Deddy Mizwar saat diminta tanggapan tentang tewasnya seorang pendaki asal Sukabumi, Jabar, Dania Agustina Rahma,19.
Ia menyarankan kepada pendaki gunung pemula agar ditemani pemandu profesional ketika melakukan pendakian.
"Setiap pendaki harus bersikap profesional. Dia harus mendengar saran-saran dari ahli di sana, yakni dari guide atau pemandunya," kata dia.
Pihaknya tidak bisa melarang setiap warga yang memiliki hobi mendaki untuk tidak melakukan pendakian.
"Tidak bisa kita mencegah orang yang hobi naik gunung, itu kan hobi andrenaline. Tapi harus berhati-hati karena banyak kasus pendaki tewas saat mendaki di gunung-gunung tertinggi," kata dia.
Sebelumnya, seorang pendaki bernama Dania Agustina Rahman, 19, warga Sukabumi, Jawa Barat, ditemukan meninggal dunia di jalur pendakian Gunung Semeru pada Rabu sore karena nekat naik ke puncak Gunung Semeru (Mahameru) berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut.
"Saat petugas melakukan pencarian terhadap pendaki yang hilang bernama Daniel Saroha, 31, warga Bogor yang juga belum ketemu, petugas mendapati pendaki lain bernama Dania yang meninggal dunia karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak Semeru," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari saat dihubungi di Lumajang, Rabu malam.