Bisnis.com, Tokyo—Sumitomo Metal Mining Co. mengoreksi prediksi keuntungan pada semester pertama sebagai dampak dari perlambatan China yang turut melemahkan harga komoditas lebih dari yang telah diprediksi.
Bloomberg melaporkan dalam lamannya, Jumat (7/8/2015), laba bersih perseroan diperkirakan turun hingga 45 miliar Yen (US$361 juta) untuk 6 bulan hingga 30 September, atau turun 19% dari tahun sebelumnya. Nilai tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan estimasi Mei yakni 46 miliar Yen.
Penjualan yang dipatok pada 465 miliar Yen, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya, sedangkan target operasi dipangkas 5,5% menjadi 52 miliar Yen. Perusahaan akan menjaga prediksi labanya sepanjang tahun.
Sumitomo mengatakan harga nikel dan tembaga tengah lesu akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi China. Bulan lalu, kondisi tersebut telah membalikkan prospek untuk pasar nikel global yang memprediksi adanya surplus 12.000 metrik ton pada 2015, dibandingkan dengan proyeksi April untuk defisit 5.000 ton.
Dalam tiga bulan pertama dalam tahun ini, Sumitomo Metal melaporkan adanya keuntungan 42% pada laba bersih dan peningkatan 25% padalaba operasi. Adanya pelemahan nilai tukar Yen dan peningkatan penjualan mampu menopang penurunan harga komoditas.
