Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani mengakui anggaran untuk dunia penelitian masih jauh dari kata cukup.
Menteri Puan mengungkapkan bahkan jumlah peneliti itu cenderung minim untuk mengaplikasikan seluruh konsep penelitian yang ada. Dalam acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2015 di gedung Badan Penerapat dan Pengkajian Teknologi (BPPT) RI, di Jakarta pihaknya meminta agar anggaran penelitian bisa lebih ditingkatkan.
“Indonesia saat ini krisis peneliti, oleh karena itu tidak hanya memikirkan kenaikan anggaran tapi juga pengembangan sumber daya manusia sebagai peniliti,”ungkap Menko PMK Puan Maharani, di gedung BPPT, Jakarta, Selasa (/8/2015).
Pihaknya menilai, penelitian menjadi salah satu faktor pembangunan manusia. Dari data yang dihimpun Menko PMK, jumlah peneliti Indonesia pada 2013 hanya mencapai 11.234 orang. Terlebih, jumlah tenaga pengajar Indonesia yang hanya mencapai 120.492 orang, baik dari swasta maupun negeri.
“Ini berdampak pada posisi Indonesia di peringkat ke-34 dunia," katanya.
Pengembangan sumber daya manusia berguna untuk meningkatkan kualitas dan jumlah peneliti di Indonesia. Sebab menurutnya, pengemabangan riset tidak akan bisa berjalan dengan baik jika tidak ada SDA yang berkualitas. Sehingga tidak bisa hanya anggaran yang dibahas.
Kemenko PMK juga akan berkoordinasi dengan berbagai institusi untuk meningkatkan SDA, khususnya bidang penelitian. Serta meminta Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk bisa membuat dokumen rencana induk pengembangan penelitias.
"Saya minta kepada Bapak Menristek Dikti untuk membuat grand design penelitian sebab penelitian ini harus fokus sehingga manfaatnya bisa dimaksimalkan. Dokumen rencana induk pengembangan penelitian harus diselesaikan dalam waktu yang tak terlalu lama," jelas Puan.