Bisnis.com, DEPOK- Direktur Puspol Indonesia sekaligus Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun mengatakan jumlah pemilih pada Pilkada Depok 2015 terbagi pada tiga kategori.
"Kategori pertama adalah pemilih transaksional yang mencapai sekitar 30%. Warga Depok pada kategori ini akan memilih pasangan calon yang membayarnya," ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (31/7/2015).
Kategori kedua, yaitu pemilih rasional. Para pemilih ini berasal dari kalangan yang berpikir dan menentukan terlebih dahulu siapa sosok yang akan dipilihnya.
Ubedilah mengatakan, pemilih rasional di Kota Depok mencapai sekitar 40%, lantaran warga Depok berasal dari kalangan anak muda, terpelajar dan memiliki gelar pendidikan yang tinggi.
Selain itu, Depok merupakan daerah yang dipenuhi oleh sejumlah perguruan tinggi. Oleh karena itu dipastikan para pemilih rasional mendominasi dibandingkan pemilih transaksional.
"Terakhir adalah pemilih irasional yang berasal dari kalangan menengah ke bawah," ujarnya.
Pemilih irasional adalah warga Depok yang memilih calon tanpa mengetahui informasi secara jelas mengenai siapa sosok yang akan dipilihnya.
Seperti diketahui, pemilihan kepala daerah serentak 2015 di Kota Depok diikuti oleh dua pasangan calon antara lain Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi dan Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna.
Pemilihan yang akan digelar pada 9 Desember 2015 itu diperkirakan melibatkan sekitar 1,6 juta warga Depok yang akan memilih calon wali dan wakil wali kota tersebut.